2HYUN Scene : Begining

2Hyun

 

Author : Adelfia

Cast :

  • Cho Kyu Hyun
  • Park Ji Hyun

Support Cast:

  • Cho Ah Ra
  • Kyuhyun’s Mom
  • Jihyun’s Mom

Title : 2 Hyun Scene : Begining

Genre : Romance, Family

Annyeong !!! Hai kenalin aku adelfia 94 Line. ini FF pertama aku yang memasangkan Kyuhyun sama OC. biasanya aku pasangin Kyu sama artis. FF Ini aku buat berkelanjutan yaa. jadi setiap FF cuma beda judul. Yang pertama ini aku share awal pertemuan mereka. dan FF selanjutnya akan menceritakan kehidupan mereka. dan semoga ada FF lainnya setelah 2Hyun Scene ini yaaa….Happy reading…. Don’t Be Silent Readers yaa… 🙂

lSinar mentari pagi menyusup masuk melalui celah-celah jendela dan angin pagi yang membuat gordyn berwarna putih itu berterbangan membuat sinar itu langsung masuk menembus retina mata sang empunya. Saking terangnya sinar yang masuk kedalam matanya membuatnya mengerjap-erjap sebelum membuka matanya dengan penuh.

Cklek…

“Yak! Park Ji Hyun cepat bangun kau!”seru seorang wanita yang hanya terpaut 4 tahun lebih tua darinya-sepertinya- berkacak pinggang masih bertengger didepan pintu untuk membangungkan dirinya.

Namun tak ada respon dari yeoja bernama Park Ji-Hyun itu. Ia masih dengan posisi terlengkupnya, menenggelamkan tubuhnya kedalam selimut tebal putihnya itu. “Yak! Aku tidak pernah mempunyai adik babi! Cepat kau bangun, eomma sudah menunggu dibawah!”serunya lagi membangungkan yeoja yang tak lain adalah adiknya itu.

“Eonni kau itu tidak tahu yang namanya weekend ya?”tanya Ji-Hyun dengan suara yang masih mengantuk.

“Tentu saja aku tahu bodoh! Cepat kau bangun!”serunya lagi sambil menendang bokong Ji-Hyun hingga dirinya jatuh tergeletak dilantai.

“YAK! PARK SI-HYUN KU BUNUH KAU!!!!”teriak Ji-Hyun. Yeoja yang dipanggil Park Si-Hyun itu langsung menghilang bak ditelan bumi setelah ia menendang adiknya itu.

Sial! Baru jam 10 pagi dia sudah berani-beraninya membangunkanku disaat weekend seperti ini, batin Ji-Hyun sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

***

“Good Morning eomma”ujar Ji-Hyun sambil mencium pipi kiri eomma-nya yang sedang membersihkan meja makan.

“Ini sudah siang Jihyun-ah. Kau tidak lihat sudah jam berapa ini?”

Jihyun hanya memerkan gigi putihnya pada sang eomma. Ia langsung menyambar roti yang berada didekatnya dan mengoleskan selai cokelat keatasnya. Baru saja Jihyun menggigit potongan pertama rotinya itu ia sudah tersedak dengan perkataan eomma-nya.

“Sebagai hukuman karena kau bangun terlalu siang, gantikan eomma pergi ke supermarket. Beli barang-barang yang sudah eomma catat dikertas ini”ujar Jihyun eomma sambil menyelipkan kertas daftar belanja itu ketangan Jihyun.

“Tidak membantah Park Ji-Hyun”tambah eomma-nya lagi langsung menghilang masuk kedalam kamarnya.

Dengan kekesalan tingkat tinggi Ji-Hyun langsung memasukan semua roti yang ada ditangannya itu kedalam mulutnya.

***

Ji-Hyun POV

Apa-apaan eomma ini, masa dia menyuruhku untuk berbelanja hanya karena aku bangun kesiangan? Ini juga pertama kalinya, tapi tidak juga. Ah tidak tahu ini pertama kalinya atau bukan. Huft, dengan berat hati aku mendorong troli ini menuju tempat bahan-bahan yang harus kubeli.

Brokoli, salad, lobak, wortel, mentimun, dan sederet bahan hijau lainnya sudah masuk kedalam troli. Hanya tinggal mencari daun bawang, dan buah-buahan habis itu aku bisa bebas berkeluyuran. Aku merasakan handphone dalam saku bergetar. Aku segera mengangkatnya saat melihat nama yang tertera pada layar handphoneku.

Yoon Bo-Mi is calling…..

“Waeyo boom?”tanyaku saat menerima panggilannya.

“YAK! PARK JIHYUN DIMANA KAU?!! KAU TAU INI JAM BERAPA HAH?!!”aku langsung menjauhkan handphoneku saat mendengarkan teriakannya.

“Telingaku bisa tuli kalau harus mendengar teriakan-mu setiap harinya. Bisakah kau bicara dengan nada yang sedikit lebih rendah?”tanyaku geram.

“Araseo. Dan dimana kau sekarang? Bukannya kau hari ini ada pemotretan?”

“MWO?!”aku tersentak kaget saat Boomi mengatakan hal ini, bagaimana aku bisa melupakan pemotretan hari ini? Ini pasti gara-gara Si-Hyun eonni yang mengajakku  menonton drama hingga larut malam. Dan dengan bodohnya aku melupakan pekerjaanku itu? Sial!

“Apa kau lupa? Jung sajangnim sudah marah-marah disini gara-gara kau tidak muncul-mucul juga. Lalu apa yang harus kukatakan padanya?”tanya-nya.

Aku memutar otakku alasan apa yang dapat kuberikan padanya. Aku sangat mengenal Jung sajangnim, dia sangat tidak suka dengan yang nama keterlamabatan atau sebagainya. Sial! Alasan apa yang bisa kuberikan padanya, dia tidak segampang itu untuk dibodohi.

“Jihyun-ah kau masih disana kan?”

Suara itu menyadarkanku dari lamunan sesaatku. “Bomi-ya bisakah kau mengatakan kalau aku sedang sakit?” setidaknya dia masih mau mentolerir alasan sakit ini.

“Kalau dia tidak percaya bagaimana? Apa kau tidak tahu tampangnya sekarang seperti apa? Aku takut dimakan olehnya”

“Jebal boom-a”mohon-ku padanya.

“Akan kucoba. Kalau dia sampai kumat, kupastikan kau besok tidak akan selamat! Mengerti?!”serunya.

“NE!”sahutku langsung memutuskan sambungannya dan berjalan menuju kasir.

***

Kyuhyun POV

Kenapa eomma suka sekali menjodoh-jodohkanku dengan wanita yang jelas tidak aku kenal. Hei, aku baru 23 tahun. Aku masih tergolong muda dan banyak pekerjaan yang harus kulakukan demi masa depanku nanti. Eomma ingin aku segera menikah agar ia bisa mempunyai cucu seperti teman-temannya itu. Kenapa dia tidak meminta Ah-Ra nuna saja yang segera untuk menikah.

Pernikahan? Mendengar namanya saja aku bergidik ngeri, entah apa yang membuatku takut dengan yang namanya pernikahan. Alasan utama aku tidak mau menikah, ani, bukan tidak mau tapi belum saatnya. Banyak wanita yang kudekati tapi tenyata mereka hanya mendekati hartaku saja. Aku tidak suka dengan wanita seperti itu.

Aku menginjakan pedal gas mobil dengan kecepatan sedang untuk menuju restaurant Ah-Ra nuna yang memang tidak begitu jauh dari kantorku. Aku menginjakan pedal rem dalam-dalam saat melihat seorang gadis menyebrang begitu saja tanpa melihat situasi terlebih dahulu.

Aku begitu syok sampai-sampai tak bisa bergerak dari tempatku. Tanganku mencengkram stir mobil dengan keras. Hingga pikiran-ku kembali fokus, gadis itu menghampiriku. Gawat pasti dia mau marah-marah denganku. Meminta pertanggung jawabanku, mungkin.

Kulihat tangannya mengetuk-ngetuk kaca mobilku, aku segera menurunkannya dan diam terpaku saat melihat secara jelas wajahnya. Nafasku langsung tercekat begitu saja, seakan oksigen yang ada dimuka bumi ini lenyap begitu saja. Mataku tak bisa lepas darinya, cantik. Hanya itu yang bisa kusimpulkan saat ini.

“Tuan…hei…tuan”

Aku mengerjapkan mataku saat mendengar suara yang meluncur dari mulutnya. Begitu merdu dan aku menyukainya.

“Ada apa?”tanyaku tidak mau kehilangan rasa cuek yang sudah melekat dalam diriku ini.

“Ada apa kau bilang? Kau tidak lihat belanjaanku berhamburan keluar dan kau membuatnya kotor!”seru gadis itu.

“Lalu?”

“Lalu?”tanya-nya mengulang perkataanku. “Kau membuat belanjaanku berantakan, dan kau tidak lihat ini??”lanjutnya sambil menunjukan goresan yang ada ditubuhnya.

“Kau bisa menyetir atau tidak sih? Kau tidak melihat lampu jalan itu ya?”ujarnya dengan nada menggebu-gebu. “Biar kutebak, kau belum punya SIM mungkin? Menyetir saja masih ugal-ugalan!”.

Apa yang dia katakan? Belum mempunyai SIM? Enak saja. Tentu saja aku memilikinya, aku tidak mungkin memerkannya didepan semua orang kan? Ugal-ugalan? Hei, yang tidka melihat jalankan dia. Jelas-jelas tadi rambunya berwarna hijau untuk mobil dna pastinya berwarna merah untuk pejalan kaki.

“Kau bermaksud meminta ganti rugi padaku?”tanyaku. “Dan asal kau tahu nona aku sudah mendapatkan SIM, jangan seenak mulut-mu saja berkata seperti itu padahal kau tidak tahu kenyataan sebenarnya”.

“Aku tidak ugal-ugalan dan yang tidak tahu rambu-rambu itu kau!”seruku.

***

Ji-Hyun POV

“Aku tidak ugal-ugalan dan yang tidak tahu rambu-rambu itu kau!”serunya. Aku tersentak kebelakang beberapa langkah saat mendengar perkataannya itu.

Pria ini hanya wajahnya yang tampan tapi kelakuannya tak jauh beda dengan setan. Dia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya dan menyodorkan uang itu kehadapanku.

“Ambil ini”ujarnya.

Aku memicingkan mataku saat ia menyodorkan uangnya didepan wajahku. “Tadi kau meminta gantu rugi padaku. Yasudah ini ambil, aku tidak akan jatuh miskin karena mengelurakan uang ini untuk gadis tak tahu diri sepertimu”.

Aku menggertakan gigiku, tanda-tanda emosi yang akan meledak dalam tubuhku. Pria ini menghinaku? Apa dia fikir aku tidak punya uang? Gadis miskin, begitu maksudnya? Dasar pria sombong! Aku menepis uang yang disodorkannya dengan keras hingga membuatnya cukup terkejut dengan perlakuanku.

“Aku tidak butuh uang-mu!”seruku sambil berlalu meninggalkannya. Mengambil barang-barang yang sempat terjatuh tadi dan benar-benar menghilang dari hadapan pria bengis itu.

***

Aku segera berlari setelah memarkirkan mobilku diarea parkir menuju ruangan atasanku, Jung sajangnim. Boo-mi mengatakan padaku bahwa atasanku itu tidak menerima alasan apapun yang membuatku benar-benar harus menghadapnya sekarang juga.

Ku ketuk pintu ruangannya dan tak lama kemudian dia menyuruhku untuk masuk kedalam. Dia terlihat mengenakan kaca matanya itu dan memegang beberapa lembar kertas yang kuyakin itu adalah konsep pemotretan hari ini. Rahang-nya yang tegas membuatnya terlihat sangat beribawa.

“Maaf aku terlambat”ujarku sambil membungkukan tubuhku.

“Duduklah”cetusnya. Ya beginilah atasanku, tidak menerima alasan apapun untuk diriku kali ini. Dirinya sangat tidak suka dengan keterlambatan, semua karyawan yang bekerja padanya cukup displin. Mengingat wataknya yang tidak pernah memikirkan sebuah keputusan untuk kedua kalinya. Ucapan pertama yang keluar dari mulutnya tidak bisa diganggu-gugat lagi.

“Ini konsep pemotretan-mu hari ini. Lakukan dengan baik, kau tahu kan aku paling tidak suka hasil yang buruk? Aku ingin sesuatu yang bisa meledak nona Park”ujarnya dengan rahang yang mengetat.

Aku mengambil kertas yang disodorkannya padaku. Mataku sukses membulat saat melihat konsep yang akan ku-jalani nanti. “Kau bisa langsung ke studio sekarang”ujarnya yang sepertinya tahu aku tidak mungkin melaksanakan konsepnya kali ini.

Bayangkan saja! Aku tahu ini musim panas, tapi apa-kah aku harus memakain pakaian yang amat terbilang minim ini? Bikini? Dia benar-benar sudah gila! Apa yang harus kukatakan pada eomma dan appa nantinya? Pasti mereka akan marah besar dengan ini. Tuhan tolong hamba-mu ini.

***

Kyuhyun POV

Sambil berdecak kesal aku menepikan mobilku dibahu jalan dan keluar dari sana, melangkahkan kaki-ku pada restaurant yang ada dihadapanku ini. Aku melihat dua orang wanita yang amat kucintai itu sudah berada disana lagi.

Yah, aku dipaksa oleh mereka untuk datang kesini, hanya untuk mendengarkan celotehan mereka tentang masalah perjodohan yang segera ku alami nantinya. Apa mereka fikir aku tidak bisa mencari calon sendiri? Walaupun aku dingin tapi aku cukup sering dekat dengan wanita, meski tak ada satupun dari mereka yang resmi menjalin hubungan denganku.

Lalu alasan apa lagi yang harus kukatakan pada mereka. Aku benar-benar sudah tidak punya alasan lagi dengan hal yang satu ini. Aku menghampiri mereka dengan sedikit senyum yang tersungging diwajahku. Bosan. Itulah yang kurasakan saat ini. Panas. Ya, telingaku sudah panas mendengarkan nasihat yang akan mereka utarakan nantinya.

“Ku kira kau akan melarikan diri lagi”ujar Ah-Ra nuna dihadapanku setelah memastikan aku benar-benar duduk.

“Cih, aku orang yang tidak akan lari dari tanggung jawab”cetusku sambil meyeruput Coffee late miliknya itu. Aku mengaduh kesakitan saat merasakan sebuah benda menghantam kepalaku. “YAK!”pekikku sambil memegangi kepalaku yang tadi terkena hantaman gulungan kertas yang berada ditangannya itu.

“Kau tidak boleh menolaknya lagi Kyu, ini benar-benar calon terakhir yang eomma pilihkan untumu”ujar eomma menatapku penuh harap.

“Sudah berapa kali eomma mengatakan hal itu padaku?”tanya sedikit emosi. “Aku ini lelaki normal yang bisa mendapatkan wanita mana saja yang aku mau”.

“Kau yakin kalau kau itu normal?”tanya Ah-Ra nuna dengan nada mengejek. “Kalau kau benar-benar lelaki normal, seharusnya kau sudah menggandeng seorang wanita kehadapan kami”.

“Kenapa eomma tidak menyuruhnya untuk menikah duluan? Kenapa harus aku?”tanya-ku tidak memperdulikan perkataan nuna-ku satu itu.

“Aku sudah mempunyai calon Kyuhyun-ah. Tapi aku masih ingin menkimati masa mudaku. Aku terlalu takut untuk menikah lebih awal”jelas Ah-Ra nuna yang membuatku mencibir perkataannya.

“Lalu kau mengorbankan adikmu sendiri?”tanyaku tidak terima. “Nuna macam apa kau ini”.

“Kau tidak akan menyesal dengan pilihan eomma kali ini”ujar eomma berusaha meyakinkan-ku.

“Dia seorang model. Kau benar-benar tidak akan menyesal”tambah Ah-Ra nuna yang benar-benar berusaha meyakinkan-ku.

Model? Eh? Kenapa aku merasa tertarik seperti ini ya?. Lagi-lagi Ah-Ra nuna menghantamkan benda itu lagi ke-kepalaku ini. “YAK! Nuna kau ingin adikmu ini lupa ingatan ya?”

“Jangan membayangkan yang tidak-tidak. kau fikir aku tidak tahu apa yang sedang terlintas dalam otakmu itu hah?”sungutnya.

Aku hanya tertawa kecil mendengarnya. Berarti aku benar-benar normal nuna-ya.

“Jadi kau mau kan Kyu?”tanya eomma yang membuatku luluh begitu saja dengan tatapan yang begitu penuh harap padaku. Aku paling tidak bisa menolak permintaannya kalau sudah memasang tampang seperti itu.

“Apa aku pernah menolaknya?”tanyaku yang membuat lengkungan indah itu terpampang jelas diwajahnya.

***

Ji-Hyun POV

“MWO??!!! Dijodohkan??”pekikku saat eomma dan appa mengutarakan pemikiran mereka setelah makan malam. “SHIREO!!!”tolakku keras. Yang benar saja? Aku ini masih mudah umurku baru 20 tahun. Masa depanku masih panjang. Lagi pula aku sudah mempunyai kekasih. Tidak mungkin aku menerima perjodohan ini.

“Kenapa harus aku? Kenapa tidak Si-Hyun eonni saja yang kalian jodohkan?”tanyaku.

“Ibu pria itu menginginkan kau Ji-Hyun~ah. Eomma tadinya juga ingin seperti itu, tapi setelah dia melihat fotomu dan foto Si-Hyun, dia lebih tertaik padamu”jawab eomma. “Menurutnya kau yang lebih pantas mendampingi anaknya itu”.

Aku menghela nafas berat. Bencana apa lagi yang akan datang menghantamku lagi setelah pemotretan sial itu siang tadi. “Aku tetap tidak mau. Aku sudah mempunyai kekasih eomma”ujarku.

“Putuskan saja. Eomma benar-benar tidak bisa menolak permintaan teman eomma satu itu”.

“Appaaa”rengekku minta pembelaan. Tapi yang ada appa-ku itu malah menggidikan kedua bahunya tanda tidak tahu.

“Pokoknya aku tidak mau dijodohkan! Aku sudah mempunyai kekasih dan aku sangat mencintainya!”seruku sambil beranjak pergi dari tempat itu.

***

“Tidak bersemangat sekali. Ada apa?”tanya Boo-Mi meletakan cup coffee dihadapanku yang sedang lesu.

“Aku akan dijodohkan Boom-ah”jawabku tak bersemangat. Aku dapat memastikan bahwa teman sekaligus menejerku itu terlihat syok saat mendengar jawaban konyolku itu.

“Kau tidak sedang bercandakan?”tanya-nya meyakinkan.

Aku menggeleng lemah.

“Lalu bagaimana dengan Hyung-Seok?”tanya-nya lagi yang kutanggapi dengan bahu yang kunaikan. “Dengan siapa? Kau sudah bertemu dengannya?”

“Molla. Eomma mengatur pertemuanku dengan-nya saat makan siang nanti”ujarku. “Dan aku tidak boleh menolaknya”.

“Temui saja dulu. Siapa tahu orang yang dijodohkan dengan-mu itu jauh lebih tampan dari Hyung-Seok”ujarnya yang segera mendapatkan jitakan dari tanganku ini.

“YAK! Kau ini bisa tidak sih tidak memakai kekerasan?”gerutunya sambil memegangi kepalanya.

“Tidak bisa. Aku sudah cinta mati dengan Hyung-Seok”cetusku kembali menegakkan tubuhku yang tadinya menelungkup dimeja. “Apa yang harus kulakukan boom-ah? Aku harus menjelaskan apa pada Hyung-Seok?”

“Aku tidak tahu. Jalani saja dulu, nanti baru kau memkirkan solusinya”ujar Boo-Mi yang sama sekali tidak membantuku untuk keluar dari masalah setan ini.

“Kau tidak mengerti penderitaan yang sedang ku alami ini ya” Boo-Mi hanya tertawa saat mendengar perkataanku barusan.

***

Kyuhyun POV

Aku baru saja keluar dari gedung aula, selesai memberikan presentasi sebuah produk yang akan diluncurkan dipasaran bulan depan. Perusahaanku bekerja sama dengan sebuah agensi model untuk menjadikan salah satu model yang mereka punya untuk meng-iklan-kan produk ini.

“Yak! Dongsaeng dimana kau?”

“Aku baru saja selesai meeting. Kau tenang saja aku tidak akan kabur nuna sayang”jawabku sedikit menekan kata sayang.

“Yasudah cepat datang kesini. Orang tua gadis yang ingin dijodohkan denganmu sudah menunggu”ujarnya langsung mematikan sambungan telepon begitu saja tanpa respon dariku.

Aku berdecak kesal dan memasukan ponsel itu kedalam saku celanaku. Langsung saja aku tancapkan gas mobil menjauh dari gedung satu ini menuju tempat dimana aku akan bertemu dengan calon istriku. Ya ya Kyu, apa katamu? Calon istri? Yah, mungkin memang kali ini aku dengan sangat terpaksa harus menerima perjodohan kali ini. Sudah cukup membuat eomma mendesakku untuk cepat menikah.

Lagi-lagi aku mengerem mendadak saat aku melihat seorang yeoja sedang menyebrang tanpa melihat kiri kanan terlebih dahulu. Aku melihatnya yang juga terlihast syok sama denganku. Kalau setiap hari seperti ini terus aku bisa mati muda terkena serangan jantung.

Aku segera keluar dari mobilku dan menghampiri yeoja itu. Astaga! Mimipi apa aku? Yeoja ini lagi. Benar-benar gila!.

“KAU?!!”pekikku saat melihat wajahnya yang masih terlihat syok. Kulihat perubahan wajahnya saat melihatku, murung dan ada sedikit aura kebencian yang memancar dalam dirinya.

“Aku pasti akan mendapatkan kesialan kalau begitu”gumamnya pelan dan aku dapat mendengarnya dengan jelas.

“Apa? Kesialan kau bilang? Bertemu denganku lagi?”tanyaku mulai sedikit terbawa emosi. “Harusnya aku yang mengatakan hal itu padamu bodoh!”

“Bodoh kau bilang? Kau yang bodoh”serunya yang tak kalah emosinya dariku. “Minggir kau, aku sedang terburu-buru”.

Aku langsung mencekal tangannya saat dia mulai beranjak dari sisiku. Dia menatapku dengan kesal sementara diriku memperhatikan dirinya dari ujung kaki hingga kepalanya. Tidak buruk. Ah…kenapa aku tidak manfaatkan saja gadis ini untuk menjadi pacar pura-pura-ku saja. Dan aku bisa terlepas dari jeratan 2 nenek sihir itu. Ya, benar. Kau sangat pintar Kyuhyun-ah.

Segera saja ku tarik dirinya masuk kedalam mobilku sebelum ia melancarkan aksi protesnya itu. Aku segera menginjak pedal gas dan membawanya ke restaurant itu. Kuharap ide-ku kali ini berhasil dan membuat eomma menyerah.

***

Ji-Hyun POV

Baru saja aku beranjak sedikit dia sudah menarik tanganku dengan paksa dan memaksaku masuk kedalam mobilnya. Hei, aku mau dibawa kemana. Tak lama kemudian ia memacu mobilnya dengan kecepatan sedang.

“Kau mau membawaku kemana?? YAK! Turunkan aku sekarang!!!”pekikku sambil memukul lengannya.

“Sudah kau diam saja. Aku hanya meminjam-mu sebentar”sahutku.

“Tapi aku sedang ada acara bodoh. Cepat hentikan mobilnya!!!”teriakku yang tidak didengar olehnya.

Aku memperhatikan kemana arah mobil yang dikemudikan pria gila disampingku ini. Aku begitu terpaku saat mobilnya berhenti disebuah restaurant yang memang menjadi tujuanku. Hei, tunggu-tunggu dia tidak mungkin membaca pikiran-ku kan? Apa dia seorang paranormal?

“Darimana kau tahu akan ketempat ini?”tanyaku bingung.

“Kalau begitu ada untungya juga-kan aku membawamu kesini walau secara paksa”jawabnya dengan senyum licik diwajahnya. “Kau berhutang budi padaku nona cantik”bisiknya yang membuat tubuhku langsung menegang begitu saja.

“Ayo cepat turun. Ingat kau masih menjadi tawananku. Jadi kau harus mengikuti terlebih dahulu baru kau bisa lepas dari jeratanku”ancamnya.

Aku menggerutu kesal. Benar-benar mimpi apa semalam aku ini? Dijodohkan? Bertemu pria tidak tahu diri sepertinya itu? Aku benar-benar menjadi gadis yang malang hari ini.

Pria ini langsung menyeretku masuk kedalam tanpa meminta persetujuanku terlebih dahulu. Dasar pria sinting. Aku memcingkan mataku agar dapat meyakinkan diriku dengan apa yang sedang aku lihat sekarang. Eomma? Pria ini membawaku ke-arah eomma? Apa dia mengenal eomma-ku?.

Benar saja, sekarang kami benar-benar sedang berdiri dihadapan 3 wanita yang sedang menatap kami dengan keheranan luar biasa.

“Eomma kenalkan ini pacarku” seperti ada petir besar yang sedang menghantam sebuah kota, aku terlalu syok dengan apa yang baru diucapkan pria disampingku. Pacarnya? Eh? Sejak kapan? Dia benar-benar sinting.

“Jadi ini pacarmu yang kau katakan semalam?”tanya Eomma-ku yang membuatku membulatkan mata sempurna.

“Mwo?!”seruku. “Tidak eomma, tidak..tidak…dia bukan pacarku. Aku saja baru mengenalnya”jelasku pada eomma.

“Heh, bocah tengik. Mau mengelabui kami hah?”tanya seorang wanita yang sepertinya hanya berbeda 4 atau 5 tahun dariku dengan nada tidak sukanya itu. Siapa dia? Kakak dari pria sinting ini?

“Dia benar pacarmu Kyu?”tanya seorang wanita paruh baya yang sepertinya seumuran dengan eomma-ku.

“Bukan, ahjjuma. Aku bukan pacarnya. Pria gila ini langsung menarikku kesini saat bertemu dijalan tadi. Aku saja tidak mengenalnya”sahutku membuat pria ini semakin meremas tanganku.

“Kalau benar juga tidak apa-apa. Kami-kan memang menjodohkan kalian berdua”ujar ibu pria itu yang membuatku sukses menganga dengan ucapannya barusan. Pria ini yang dijodohkan denganku? Benar-benar sial sekali nasibku.

“Ini yang kalian bilang model?”tanya-nya dengan nada tidak percaya pada kedua wanita dihadapannya itu sambil menunjuk kearahku pula.

“Gadis pendek seperti dia seorang model?? Yang benar saja. Fotografer mana yang mau memotretnya. Sudah pendek tidak ada bagus-bagusnya sama sekali”cetusnya yang membuatku merasa terhina. Apa sih maunya pria satu ini?! Benar-benar sial.

“Ji-Hyun~ah duduklah. Jangan dengarkan dia”ujar wanita itu menyuruhku duduk dikursi kosong dihadapannya.

“Heh dongsaeng tengik duduk kau!”titah wanita itu yang sepertinya kakak dari lelaki yang kini dengan wajah pasrahnya menjatuhkan tubuhnya disampingku.

Author POV

Kyuhyun duduk disamping Ji-Hyun sementara 3 wanita lainnya duduk dihadapan mereka. Ketiga wanita itu menatap mereka dengan serius.

“Syukurlah kalau kalian memang benar pacaran. Jadi kami tidak perlu repo-repot lagi mendekatkan kalian lagi”ujar Kyuhyun eomma.

“Kami tidak berpacaran!”sahut Kyuhyun dan Ji-hyun serempak membuat mereka saling berpandangan.

“Hahaha…jadi kau terjebak dalam taktik-mu sendiri dongsaeng?”ejek Ah-Ra yang tidak bisa lagi menahan tawanya.

“Ah…kalian ini tidak usah malu-malu pada kami”ujar Ji-Hyun eomma. “Eomma lebih setuju kau berpacaran dengan Kyuhyun daripada teman lelaki yang waktu itu kau kenalkan pada eomma”.

“Eomma. Dia Park Hyung-Seok. Pacarku yang sebenarnya”ujar Ji-Hyun. “Sudahlah. Aku menolak perjodohan ini!”

“Aku juga!”seru Kyuhyun.

“Ya ya, eomma tahu kalian sedang bertengkar”ucap Kyuhyun eomma. “Kapan pernikahan sebaiknya diadakan?”

Mata Kyuhyun dan Ji-Hyun terbuka lebar setelah mendengarnya. Pernikahan? Mereka? Menikah? Menggelikan. “Bagaimana kalau kita adakan akhir bulan ini?”usul Ji-Hyun eomma yang langsung disetujui oleh keluarga Kyuhyun.

“MWO???”pekik Kyuhyun dan Ji-Hyun berbarengan.

“Hei, jika kalian berbicara bersamaan sekali lagi. Berarti kalian benar-benar berjodoh”ujar Ah-Ra

“Diam kau!”seru Kyuhyun dan Ji-Hyun berbarengan lagi membuat Ah-Ra yang mendengarnya tersenyum senang,

“Eomma. Pokoknya aku tidak mau menikah! Apa lagi dengan lelaki ini! Dia sudah menghinaku eomma. Harga diri anakmu diinjak-injak oleh pria sinting ini”rengek Ji-Hyun yang tak mendapatkan respon dari eomma-nya.

“Cih. Siapa juga yang mau menikah dengan gadis cempreng, pendek, sepertimu?”cetus Kyuhyun yang semakin membuat emosi Ji-Hyun naik keubun-ubun.

“Kalian tetap menikah akhir bulan ini. Eomma tidak menerima bantahan Kyuhyun-ah!”titah Kyuhyun eomma. “Ayo Ah-Ra, Jung-In kita tinggalkan mereka. Perbaiki hubungan kalian”.

Sepeninggal orang tua mereka, Kyuhyun dan Ji-Hyun hanya diam-diaman. Tak ada satu kata patah-pun yang keluar dari mulut mereka. Ji-Hyun menyerput habis ice coffee late-nya dengan sekali seruputan. Kyuhyun terlonjak kaget saat tangan Ji-Hyun menggebrak atas meja itu.

“Minggir kau”usir Ji-Hyun mencari jalan keluar agar dirinya bisa terbebas dari jerat lelaki disampinginya itu. Ji-Hyun menendang sedikit kaki Kyuhyun agar pria itu memberikannya jalan.

Namun sebelumJi-Hyun beranjak lebih jauh Kyuhyun menarik tangannya hingga gadis itu kehilangan keseimbangan dan jatuh diatas tubuh Kyuhyun yang berada dibawahnya. Seperti ada sengatan listrik yang menjalar ditubuh mereka saat mereka bertatapan dengan jarak yang sangat dekat. Jantung Kyuhyun berdetak lebih cepat dari biasanya, ia telusuri wajah gadis dihadapannya ini dengan seksama. Cantik, pikirnya. Mata Kyuhyun tertuju pada bibir tipis Ji-Hyun yang berwarna pink itu.

Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada wajah Ji-Hyun, memiringkan sedikit kepalanya agar dapat menyentuh apa yang sedang sangat diinginkannya saat ini.Ji-Hyun tidak bisa berkutik sedikitpun saat pria dihadapannya ini mulai mendekatkan wajahnya.

Bibir mereka pada akhirnya saling bertemu. Hanya sekedar menempel. Ji-Hyun segera sadar dari orientasi-nya menjauhkan tubuhnya dari Kyuhyun yang langsung terlihat salah tingkah.

‘Sial! Kenapa aku bisa melakukan hal itu sih?’batin Kyuhyun mengacak rambutnya gusar.

“Dasar namja mesum!!!!!”teriak Ji-Hyun sambil memkul dada Kyuhyun dan berlalu begitu saja keluar ruangan yang memang tadi mereka masuki untuk menemui kedua orang-tua mereka –ruangan VIP yang ada didalam restaurant itu-.

Sepeninggal Ji-Hyun, Kyuhyun tetap setia di bangkunya dan mulai terlihat lengkungan indah diwajahnya.

THE END

huwaaa…. gimana? gimana?? gaje kah??

maaf yah kalau nggak dapet feelnya kedepannya aku akan lebih baik lagi ^^

LEAVE YOUR COMMENT PLEASE…

569 thoughts on “2HYUN Scene : Begining

  1. Uwah kyuhyun maen sosor aja anak orang, udah kebayang ni kalo mereka nikah pasti rame. So’alnya sama-sama gak mau kalah, udag mulai suka tu cie cie cie….. 😂💏

  2. Mungkin kah setiap pria yg melihat wanita yg cantik dan sdh jatuh cinta pd pandangan pertama dan bertumu yg ke 2 kali nya selalu main sosor.gomawo☺☺

  3. Mungkin kah setiap pria yg melihat wanita yg cantik dan sdh jatuh cinta pd pandangan pertama dan bertumu yg ke 2 kali nya selalu main sosor.gomawo☺☺😊😚

  4. Mungkin kah setiap pria yg melihat wanita yg cantik dan sdh jatuh cinta pd pandangan pertama dan bertumu yg ke 2 kali nya selalu main sosor.gomawo☺☺😊😚☺

  5. Hahaha awal yg gak terduga. Mereka mau dijodohin, tiba2 si kyuhyun bilang udh punya pacar dan ternyata pacarnya itu orang yg mau dijodohin sama dia haha kocakk, si kyuhyun juga udh mulai tertarik tuh sama jihyun jadi penasaran sama part selanjutnya

  6. weeww awal yang rumit hahaha kyuhyun kejebak jebakannya sendiri, semoga mereka bener2 married setelah ini lol orangtuanya kyuhyun sama jihyun ngotot amat ya hahaha

Leave a reply to jihannatashamei Cancel reply