[SERIES] Trapped Part 1

TRAPPED

Author : Adelfia

Cast :

  • Cho Kyu Hyun
  • Park Ji Hyun

Support Cast :

  • Jihyun’s Mom & Dad
  • Yoon Boo Mi
  • Shim Chang Min
  • Lee Jong Hyun

Genre : Sad, Romance

Rating : NC 17

Length : Chapter

Hallawww …. i’m back, i’m back … bawa epep baru nih ahahah … semoga kalian suka dengan epep yang satu ini yaa … udah lama ditulis tapi baru selesai sekarang, terganggu gara2 nggak tahan lanjutin nulis NC-nya … maaf maaf nih ya kalo ada typo berserakan lagi males edit soalnya … kekekeke. maaf banget kalo itu typo mengganggu mata kalian… nikmatin ajah deh typo-nya ahahah kalo nggak gusu ajah tuh si typo … kekek .. yaudahlah nggak mau banyak ember (?) lagi langsung dibaca ajah yaaa … Happy Reading All 🙂

YOU SIDERS?? GO AWAY!!

***

Jihyun POV

Hari ini adalah dimana hari yang menjadi paling buruk dalam hidupku. Menikah dengan seseorang yang tidak kau cintai sama sekali? Apa yang akan terjadi dalam kehidupan rumah tanggamu nantinya? Saat ini aku sedang berdiri didepan cermin raksasa yang menampilkan bayanganku dalam balutan gaun pengantin putih gading. Tak ada secercah senyuman sedikitpun yang terukir diwajahku. Hanya senyum-senyum palsu yang bisa kuberikan pada kerabat dekat yang mengunjungiku kesini.

Pernikahan yang tidak pernah kalian inginkan sama sekali terjadi begitu saja dan menghancurkan semua impianmu begitu saja dalam sekejap mata. Beberapa saat lagi aku akan mengucapkan janji suci itu didepan banyak orang dan aku juga akan menyandang status baru dalam kehidupanku. Nyonya Cho. Iya, aku akan menikah dengan Cho Kyuhyun. Pewaris tunggal dari konglomerat Korea Cho Yeong Hwan. Seluruh dunia bahkan tau siapa Cho Yeong Hwan dan Cho Kyu Hyun itu. Orang paling berkuasa didunia bisnis mulai dari Departement Store, Showroom Mobil ternama yang sekarang menjadi trend dunia, Handphone, Pakaian, dan berbagai jenis usaha lainnya yang tak mungkin aku sebutkan satu-per-satu kan?

Menikah dengan orang paling tampan dan yang paling diinginkan didunia bukanlah perkara mudah. Mengingat bagaimana bisa aku sampai disini saja pasti membuat mereka akan mencaci-makiku. Bahkan semenjak berita menjijikan itu keluar dan mulai menjadi perbincangan hangat publik aku tidak pernah memunculkan diriku keluar dari rumah. Aku takut mereka akan melempari telur dan sebagainya.

Aku tidak tahu bagaimana nasibku setelah aku menikah dengannya nanti. Aku masih harus melanjutkan kuliahku dan aku harus mencari jalan bagaimana caranya aku bisa hidup dengan tentram dikampus nanti. Memikirkan bagaimana aku harus menelan pahit-pahit apa yang mereka bicarakan tentang diriku. Aku hanya seorang mahasiswi biasa yang terjebak dalam kehidupan meyulitkan Cho Kyuhyun.

Andai saja waktu bisa diputar kembali, aku ingin peristiwa itu benar-benar tidak terjadi padaku. Andai saja waktu itu aku tidak ikut perjalanan wisata kepulau Jeju. Andai saja aku menuruti apa yang dikatakan eomma… Andai saja… Aku hanya bisa berandai… dan itu cukup membuat hatiku sakit. Tak terasa bulir airmata turun membasahi wajahku, ingin sekali aku berteriak kalau aku tidak mau menikah!

Cho Kyuhyun. Aku memang mengenalnya, dia sunbae-ku saat di SMA sekaligus teman masa kecilku. Aku tidak menyukainya sama sekali. Dia itu menyebalkan sama sekali, dingin, dan tidak tahu bagaimana caranya untuk berterima kasih. Selalu menganggapku gadis cengeng, manja dan dia selalu memperolok-olokku. Eomma sangat senang sekali kalau dia, Cho Kyuhyun, akan menikahiku. Hanya membawa alasan untuk mempertanggung jawabkan apa yang dia telah perbuat padaku.

Aku menerimanya? Tentu saja tidak! Aku menolaknya mentah-mentah. Dia memang telah mengambil sesuatu yang paling berharaga dalam hidupku, tapi aku tidak menuntutnya untuk menikahiku. Eomma meyakinkanku akan Kyuhyun, menjabarkan deretan kalimat panjang hanya untuk memujinya saja. Dia tidak sebaik yang ada dipikiran Eomma-ku. Bedebah itu selalu bersikap manis didepan kedua orang tuaku, tapi dibelakang mereka? Hah… terlalu sakit hati untuk mengingatnya. Telingaku sampai panas saat mendengar deretan pujian itu.

***

Kyuhyun POV

Aku bisa melihat dengan jelas dari sini kalau sepupuku itu menertawaiku habis-habisan saat ini. Ingin sekali aku berlari menghampirinya dan menghajar wajahnya itu sekarang juga. Bagaimana bisa dia tertawa se-senang itu disaat diriku sedang menderita? Astaga, tanganku sudah gatal untuk sekedar melayangkan tinjuku ini. Aku menghempaskan tubuhku pada sofa dibelakangku ini. Sungguh aku membenci hari ini.

Hari ini hari pernikahanku dengan yeoja bernama Park Jihyun. Teman kecilku. Harusnya aku merasa senang karena menikahi gadis yang tiap malam aku impikan menjadi istirku itu. Tapi, bukan seperti ini caranya. Rencanaku untuk membawanya kepelaminan itu tidak seperti ini. Bukan hanya karena skandal yang menimpa kami beberapa waktu lalu.

Andai waktu bisa diputar kembali aku akan meminta pada keluarganya dengan cara yang lebih baik dan mempersiapkan semuanya. Tidak dengan cara instan seperti ini. Hah… aku jadi teringat saat aku mengatakan pada keluarganya kalau aku ingin bertanggung jawab atas apa yang sudah lakukan pada puteri mereka. Orang tuanya tentu saja menerimaku dengan baik, tapi dia? Dia malah menolakku dengan mengatakan, ‘Tidak usah merasa bersalah padaku. Aku tidak menuntutmu untuk menikahiku. Kalau terjadi sesuatu padaku, aku bisa melakukannya sendiri. Aku tidak butuh bantuan dan belas kasihan dari pria sepertimu!’. Gadis itu memang tidak menyukaiku. Dia sudah membenciku sejak kami masih kecil hanya karena aku membuat anjingnya mati.

Tapi itu bukan salahku! Aku tidak membunuh anjing kesayangannya itu. Anjing itu tertabrak mobil dan kebetulan aku sedang ada berada disana. Berniat untuk menyelamatkannya tapi gadis itu keburu datang dan menuduhku membunuh anjingnya –saat itu juga aku sedang memegang kayu ditanganku-. Mulai dari situ dia benar-benar tidak mau melihat wajahku lagi. Bahkan kalau kami berpapasan dijalan dia selalu mengatakan sesuatu yang membuatku semakin kesal padanya, ‘Dasar pembunuh!’.

Jujur saja aku memang tidak menyukai anjingnya itu. Hanya alasan sepele yang membuatku sangat amat membenci anjingnya, dia menjadi lebih sering bermain dengan anjingya itu daripada aku. Bahkan dia menjadi lebih perhatian pada anjingnya. Saat itu aku menyesal telah membelikan hewan itu untuknya, aku kira dia akan menyukaiku kalau aku membelikannya. Tapi yang terjadi malah mengabaikanku begitu saja. Setelah kejadian itu dan semakin kesini dia mempunyai sikap yang menyebalkan aku selalu mengganggunya, memperolok-nya, hal apapun yang membuat perhatiannya teralihkan padaku akan aku lakukan. Aku hanya ingin seperti dulu lagi.

“Sudahlah jangan meratapi nasibmu seperti itu, nikmati saja. Bukankah ini yang kau inginkan selama ini? Menjadikan gadis itu milikmu. Dan kau sudah memilikinya kan? Walau dengan cara yang tidak pantas itu,” pria diujung sana, sepupuku, Lee Hyuk Jae. Ingin cari mati rupanya dia. Apa maksudnya dengan mengatakan hal seperti itu hah?

“Makanya lain kali berhati-hatilah. Kalau perlu periksa dulu apa dikamar itu ada CCTV atau tidak. Jadi, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Aku tahu ini sangat menjengkelkan bagimu tapi… aku hanya bisa mengatakan nikmati saja. Luluhkan dia.”

Tanganku segera mengembil vas bunga yang berada didekatku dan langsung melemparkan kearahnya. Kalau saja dia tidak bergerser kearah kiri mungkin vas itu sudah menghantam wajahnya itu.

“Bicara sekali lagi, benar-benar ku buat cacat kau Lee Hyuk Jae!!!” seruku. Dia langsung menghilang dibalik pintu saat aku mulai menghentakan kakiku berniat untuk mengejarnya.

****

FLASHBACK

Author POV

Eomma… boleh ya? Teman-temanku pergi semua, masa hanya aku saja yang tidak. Boleh yaa??” rengek Jihyun mengikuti langkah kaki ibunya yang menuju dapur. “Boo-Mi eonni juga ikut kok, jadikan ada yang menjagaku.”

“Sekali tidak ya tidak,” seru Jihyun Eomma membuat gadis kecilnya itu mengerucutkan bibirnya. “Boo-Mi saja tidak cukup untuk menjagamu disana. Kalau Kyuhyun ikut eomma tidak mempermasalahkannya.”

Kyuhyun lagi? Astaga, masa ibunya lebih mempercayai lelaki itu daripada Yoon Boo-Mi. Ibunya memang sangat menginginkan Jihyun untuk menikah dengan Kyuhyun tapi anak gadisnya itu malah membenci pria itu hanya karena alasan sepele. Keluarga mereka memang dekat, dekat sekali malah. Kyuhyun juga sudah dianggap anak oleh orang tua Jihyun dan juga sebaliknya. Tapi nasib Kyuhyun tidak sebaik Jihyun, beberapa tahun yang lalu kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan pesawat saat menuju Swiss.

Hanya satu kali sejak kejadian belasan tahun yang lalu itu Jihyun mau berbicara baik-baik dengan pria itu. Bahkan sampai menenangkan Kyuhyun, tapi beberapa minggu setelah kejadian itu Jihyun kembali menjadi gadis yang membenci Kyuhyun.

“Kenapa eomma lebih percaya sama Kyuhyun? Boo-Mi eonni lebih baik daripadanya. Ayolah, Kyuhyun itu laki-laki eomma,” ujar Jihyun lagi masih berusaha membujuk ibunya.

“Karena dia laki-laki, eomma bisa mempercayakan segala hal padanya,” sahut Eomma-nya sambil menata makanan diatas meja.

“Kalau dia melakukan sesuatu padaku saat di Jeju nanti bagaimana?”

“Terjadi apa? Eomma yakin Kyuhyun itu pria baik-baik. Tidak se-brengsek yang kau pikirkan. Sudahlah berhenti untuk membencinya. Dia sama sekali tidak bersalah Jihyun-ah.”

“Kenapa eomma selalu membelanya sih? Yang anaknya itu siapa? Aku atau dia? Eomma menyebalkan!” dengus Jihyun. “Aku akan tetap pergi meskipun eomma tidak mengijinkannya.”

***

                “Eonni Annyeong,” sapa Jihyun saat di Airport.

“Kau diijinkan?”

Jihyun menggelengkan kepalanya. “Aku kabur dari rumah. Eomma menyebalkan. Masa aku baru boleh pergi kalau Kyuhyun ikut bersama kita. Menjengkelkan. Ini kan acara liburan kita mana bisa aku pergi harus membawa ‘pengawal’ segala.”

“ Ya tuhan, aku akan menelepon eomma-mu sekarang juga,” sahut Boo-Mi sambil mengambil handphone-nya. “Setidaknya beliau harus tau kau bersamaku. Jangan selalu membuatnya khawatir Jihyun-ah.”

“Astaga eonni. Aku sudah 22 tahun! Tidak ada salahnya kalau aku pergi keluar tanpa ijin orang tuaku. Lagipula aku masih bisa menjaga diriku baik-baik,” seru Jihyun merampas handphone Boo-Mi.

Handphone-mu aku pegang. Aku baru akan menyerahkannya padamu jika kita sudah sampai di Jeju,” ujar Jihyun memasukan handphone Boo-Mi kedalam tas tangannya.

Boo-Mi hanya memutar bola matanya saat mendengar itu dan melangkahkan kakinya menuju gate untuk penerbangan ke Jeju. Selama perjalan keduanya sama-sama terlelap dalam mimpi masing-masing.

Mereka menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam menuju Jeju. Sesampainya disana mereka langsung check in pada salah satu hotel yang memang akan mengadakan sebuah perayaan tahunan yang sering diadakan di hotel ini. Seperti pesta anak muda gitu.

Tepat pukul 9 malam Jihyun bersama dengan Boo-Mi turun ke ballroom hotel itu dengan dress merah yang mereka kenakan. Jihyun dengan tampak riang masuk kedalam dan segera memisahkan diri dari Boo-Mi. Dan Boo-Mi sendiri sudah terbiasa dengan kelakuan buruk gadis itu. Sudah dilarang tapi masih saja dilanggar lebih baik dirinya diam kan? Mulutnya sudah berbusa menasehati gadis itu. Biar dia rasakan sendiri deh akibatnya.

Jihyun duduk disalah satu meja bar dan memesan minuman untuk dirinya. Jihyun menggerak-gerakan tubuhnya mengikuti alunan musik. Teman-temannya segera menghampiri dirinya dan memulai ocehan panjang mereka tentang pria-pria yang memperhatikan mereka saat ini.

***

                Suara dentuman alunan musik menggema dihampir seluruh ruangan ballroom hotel tersebut. Kyuhyun meneguk minumannya lagi, ini sudah gelas kelima yang ia tenggak begitu saja memasuki kerongkongannya. Semua mata wanita yang megisi ballroom ini menggerling ria kearahnya namun tidak ada satu wanita-pun yang ditanggapinya.

“Kau tidak mau turun? Mereka semua memperhatikanmu tuh,” ujar Changmin menyikut lengan Kyuhyun membuat pria itu tersenyum kecut. “Hey, ayolah… lalu untuk apa kau datang kesini tapi tidak memanfaatkanya dengan baik?”

“Tidak… tidak… kau saja yang turun. Aku hanya ingin minum. Nenek tua itu membuat kepalaku pusing,” sahut Kyuhyun sambil menggoyang-goyangkan gelasnya.

“Cih, arraseo.”

Changmin berjalan meninggalkan Kyuhyun duduk sendiri dimeja bar itu. Saat ini dia sedang berada dipulau Jeju. Tadi siang ada rapat dengan klien penting lalu malamnya temannya itu mengajaknya ketempat ini. Biasanya dia pasti akan duduk didampingi beberapa gadis tapi malam ini dia hanya ingin sendiri. Kyuhyun menenggak lagi minuman itu dan meminta pelayan itu untuk memberikannya tambahan lagi, dia langsung merampas botol minuman itu dari tangan pelayan itu. Tak ada bantahan yang keluar dari mulut sang pelayang karena ia tahu siapa pria yang ada dihadapannya ini.

“Park Jihyun” gumamnya sambil memutar-mutar gelas ditangannya. “Sebegitu bencinya kau padaku? Apa kau benar-benar tidak bisa melihatku?”

Seseorang yang duduk tak jauh darinya mendengar kicauannya yang tak berarti itu. Senyum miring tersungging diwajahnya. Otaknya mulai bekerja bagaimana caranya menjatuhkan seorang Cho Kyuhyun dalam sekejap mata, mengingat dirinya sangat membenci pria satu itu.

***

                Kyuhyun menenggak lagi minuman beralkhol dihadapannya, entah sudah berapa banyak gelas yang ia tenggak hari ini dan itu sukses membuat kepalanya terasa berdenyut pusing. Kyuhyun hanya mengacungkan tangannya saat Changmin yang sudah berada dilantai dansa dengan beberapa wanita seksi disekelilingnya menyuruhnya turun untuk ikut bergabung bersamanya. Kyuhyun memutar kembali posisi duduknya menghadap kearah para bartender yang sedang bekerja. Matanya meyipit saat melihat sosok wanita diujung sana dengan mengenakan dress merah. Dia mengucekkan matanya berharap ini hanya sebuah halusinasi karena dia terlalu banyak minum malam ini. Dirinya tersentak kaget saat melihat bahwa ini adalah nyata, gadis itu ada dihadapannya sekarang dengan ditemani beberapa temannya itu.

Diperhatikannya yeoja itu lekat-lekat, dia tidak pernah melihat tawa gadis itu yang begitu lepas sejak pertengkaran hebat mereka dimasa kecil itu. Kyuhyun menarik sudut bibirnya kebelakang, hatinya cukup senang melihat apa yang bisa dilihatnya sekarang tanpa gadis itu ketahui. Sepertinya gadis itu sudah mabuk berat. Kyuhyun mengalihkan lagi perhatiannya pada gelas yang ada dihadapannya. Dituangkannya lagi minuman itu kedalam gelasnya dan mulai menenggaknya lagi dengan cepat.

Telinganya berjengit saat mendengar beberapa sorakan riuh dari para penghuni ballroom ini. Sepasang penari striptis keluar dari belakang panggung dan mulai meliuk-liukan tubuh mereka. Kyuhyun hanya tersenyum getir saat melihatnya. Kemudian matanya kini benar-benar teralihkan saat Jihyun dengan antusias ikut bersorak-sorak. Matanya semakin membulat saat seorang lelaki merangkul pinggangnya dan mencium pipi gadis itu sambil menyodorkan segelam minuman pada Jihyun. Tangan Kyuhyun langsung terkepal keras saat mengetahui siapa sosok pria itu yang tak lain adalah rival beratnya, Lee Jong Hyun.

Dilihatnya Jihyun mulai melingkarkan tangannya setelah meneguk habis minuman yang diberikan pria itu. Dirinya merasa tidak tenang dan nyaman saat Jihyun mulai mencumbu pria itu terlebih dahulu. Pasti ada sesuatu yang dia tambahkan kedalam minuman itu, menurutnya Jihyun bukanlah seorang gadis yang agresif seperti apa yang dilihatnya sekarang. Dengan langkah yang limbung dan kepala yang berdenyut hebat Kyuhyun memaksakan dirinya untuk menghampiri kedua orang itu dan menarik Jihyun menjauh dari rengkuhan pria brengsek itu.

She’s mine bro,” ucap Kyuhyun dingin menarik Jihyun hingga gadis mungil itu bersembunyi dibelakang tubuh tingginya itu. “Don’t touch her. If i saw you touch her again, i will not let you loose from my hand. You understand Mr. Lee?” Kyuhyun menepuk-nepuk pundak Jonghyun dengan senyum miringnya, sebenarnya dia juga tidak tahu apa yang dikatakannya efek minuman itu terlalu membuat kepalanya menjadi sakit.

“Heh, Cho Kyuhyun. What are you doing here huh?” tanya Jihyun dengan jemari yang membelai garis wajah tegas Kyuhyun. “My mom asking you to watching me? Menggelikan, darimana kau tau aku ada disini Mr. Cho?” Kyuhyun menjauhkan tangan Jihyun dari wajahnya dan menyeret gadis itu ketempat yang lebih sepi agar dia bisa berbicara empat mata dengannya.

“Kau mau membawaku kemana heh, Cho Kyuhyun berhenti. Pestanya belum selesai,” oceh Jihyun saat Kyuhyun menekan tombol lift dan menggeretnya masuk kedalam.

“Dimana kamarmu?” tanya Kyuhyun memegangi kepalanya yang benar-benar terasa sakit sekali sekarang. Sementara Jihyun masih bergelayut manja dipundaknya.

“Kamarku? Aku tidak tahu,” ucapnya lagi dengan senyum diwajahnya sambil menekan-nekan pipi Kyuhyun dengan telunjuknya. Kyuhyun menjauhkan tangan Jihyun dari wajahnya. “Kenapa panas sekali huh?” gumamnya sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajahnya.

Kyuhyun menyandarkan kepalanya dipembatas lift itu dengan tangan kirinya yang masih menggenggam tangan Jihyun dengan erat. Keduanya merasakan kepala mereka berdenyut nyeri. Kyuhyun mencoba memulihkan kesadarannya dari pengaruh alkohol tadi, tapi sayang alkohol yang diminumnya semakin membuatnya terasa berat. Dari sini dia bisa melihat dengan jelas belahan dada Jihyun, sesekali ia menelan ludahnya untuk tidak terpengaruh dengan godaan besar didepannya.

“Kyuhyun-ah…” bisik Jihyun. “Kenapa kau ada disini hem? Kau mengikutiku ya…” ujarnya dalam keadaan mabuk.  “Apa kau menyukaiku? Hahaha… seorang Cho Kyuhyun sedang tampak gugup didepanku. Kau benar-benar menyukaiku ya…” oceh Jihyun lagi dengan tertawa mengejek. Sama seperti Kyuhyun, dirinya masih dipengaruhi kadar alkhol yang tinggi sehingga membuatnya tak sadar dengan apa yang diucapkannya itu.

“Uh… kau berkeringat,” ucap Jihyun berjinjit dan menarik kerah Kyuhyun hingga membuat tubh pria itu sedikit merunduk. Detik berikutnya Kyuhyun hanya bisa terdiam membatu dan tubuhnya menengang saat merasakan Jihyun menghisap air keringatnya. Tak ingin Jihyun berbuat lebih jauh lagi Kyuhyun mendorong tubuh Jihyun hingga membuat ada jarak diantara mereka. “Cho Kyuhyun,” bisik Jihyun seduktif diiukuti manik mata mereka yang saling bertemu.

Didetik berikutnya entah siapa yang memulai terlebih dahulu mereka sudah terlibat dalam ciuman panas didalam lift itu. Tangan Jihyun mulai menarik keluar kemeja putih Kyuhyun dan melepaskan dua kancing teratas pria itu. Jari-jari lentih Jihyun merambat naik keatas dada bidang Kyuhyun sehingga membuat Kyuhyun semakin terdesak diantara himpitan tubuh Jihyun dan kaca lift dibelakangnya.

“Ooh…” desah Kyuhyun saat Jihyun mempertemukan bagian vital mereka. Dengan cepat Kyuhyun melepaskan ciumannya dan menjauhkan tubuh Jihyun darinya sebelum hal lebih jauh terjadi diantara mereka. Suara dentingan terdengar dan disaat yang bersamaan pintu lift itu terbuka. Kyuhyun langsung menarik Jihyun keluar dari dalam lift dengan penampilan masing-masing dari mereka sudah berantakan.

“Masuklah. Aku akan cari tempat lain,” ujar Kyuhyun membukakan pintu kamarnya agar Jihyun masuk kedalam.

“Ku kira kau masih mau melanjutkan yang tadi,” ucapnya yang membuat Kyuhyun sedikit berjengit. Tidak… gadis yang ada dihadapannya ini bukan Jihyun yang dikenalnya. Park Jihyun tidak mungkin mengatakan hal seperti itu. “Apa kau tidak kasih dengannya huh?” tanya Jihyun seduktif dengan gerlingan nakal dimatanya. Tangannya mulai mengintimidasi ikat pinggang Kyuhyun dan membukanya perlahan.

“Masuk sekarang juga!” bentak Kyuhyun yang sama sekali tidak didengar Jihyun. Gadis itu malah terus melanjutkan aktifitasnya membuka celana Kyuhyun. “Hentikan Park Jihyun!” bentaknya lagi sambil menjauhkan tangan Jihyun dari celanannya itu. Walaupun keduanya diselimuti kemabukan tapi Kyuhyun masih bisa mengendalikan dirinya dengan baik, ia tahu hal seperti ini tidak boleh terjadi hanya pengaruh minuman keras itu. Ia menginginkannya kalau gadis yang ada dihadapannya ini mencintai dirinya.

“Cho Kyuhyun harga dirimu tinggi sekali huh?” cibir Jihyun menarik Kyuhyun kedalam dengan sekali hentakan dan menutup pintu itu. Gadis itu langsung menarik kerah kemeja Kyuhyun dan langsung melumat bibir tebal pria itu. “Sentuh aku Kyu…” bisik Jihyun diatas bibir pria sambil menarik kedua tangan Kyuhyun diatas dadanya.

Kyuhyun hanya bisa berdiam diri tidak melakukan apapun. Berusaha untuk mengendalikan dirinya untuk apa yang tersaji didepannya itu. Punggungnya membentur dinding ketika Jihyun mendorong tubuhnya kesana dengan lumatan liar yang diberikan gadis itu. Suara decakan menggema dikamar hotel itu. Tangan Jihyun membantu Kyuhyun untuk meremas dadanya lalu mengalungkan kedua tangannya dileher Kyuhyun.

Peluh keringat semakin membasahi tubuh Jihyun yang memang terasa panas disekujur tubuhnya. Gadis itu menanggalkan kemeja Kyuhyun dari tubuh pria itu dan membuangnya kesembarang tempat. Nafas Kyuhyun tersenggal saat Jihyun melepaskan tautan mereka. Kyuhyun menhan nafasnya saat Jihyun menekan-nekan organ vital mereka. Batin Kyuhyun berkecamuk entah dia harus melanjutkan ini atau menghentikan aktifitas apapun yang sedang dilakukan gads yang ada didepannya ini.

Jihyun tersenyum manis saat berhasil meloloskan celana panjang Kyuhyun hingga menyisakan boxer putih yang dikenakan pria itu. Dia dapat melihat dengan jelas tonjolan yang ada dibalik celana Kyuhyun dan dengan sengaja menaruh tangannya diatas sana membuat pria itu memejamkan matanya dan berusaha menelan salivanya dengan susah payah.

“Apa yang diberikan pria itu padamu huh?” tanya Kyuhyun tertahan saat Jihyun mulai menjelajahi lehernya dan meninggalkan beberpa bekas kissmark disana. Jihyun sudah melupakan rasa pusing dikepalanya digantikan oleh gairah dalam tubuhnya yang membuncah saat kulitnya dengan kulit pria itu bersentuhan.

Jihyun menjauhkan dirinya dari Kyuhyun dan berdiri tak terlalu jauh dari pria itu. Tangannya mulai tergerak kebelakang membuat resleting gaunnya itu dan menjatuhkannya kelantai begitu saja membuat mata Kyuhyun membulat lebar saat melihat pemandangan yang ada dihadapannya itu. Gadis itu berdiri didepannya dengan hanya mengenakan celana dalam-gaunnya tidak memungkinkanya untuk mengenakan bra-. Dengan samar Kyuhyun melihat langkah gadis itu mendekat kearahnya, menarik tubuh pria itu hingga menghapus jarak diantara mereka.

“Mmmhh…” desah Jihyun saat dadanya menempel didada bidang Kyuhyun.

“Persetan dengan semuanya,” seru Kyuhyun mengangkat tubuh gadis itu dan melingkarkan kakinya disekeliling tubuhnya. Pria itu sudah tidak tahan lagi dengan semua godaan yang mengalir deras dihadapannya. Walaupun ini bukanlah cara yang diinginkannya untuk memiliki gadis itu seutuhnya tapi kalau disajikan seperti ini secara cuma-cuma tidak ada satu pria-pun yang mampu menolaknya.

Kyuhyun melumat kasar bibir Jihyun, tanpa aba-aba dia melesatkan lidahnya kedalam mulut gadis itu dan membombardirnya tanpa ampun. Dililitkannya lidah mereka dan saling bertukar saliva yang sebagiannya menetes keluar. Kyuhyun memiringkan kepalanya memberikan sedikit celah untuk mereka mengambil udara sebanyak mungkin yang mereka bisa. Pria itu mmebenturkan tubuh Jihyun kedinding mengangkat tubuh gadis itu sedikit lebih tinggi dan membenamkan wajahnya dibelahan dada gadis itu dan menghirup aroma yang dipancarkan tubuh itu.

“Ohhh… kyu… emmmhh…” desah Jihyun saat lidah Kyuhyun mulai memainkan nipple-nya sementara yang tangannya memelintir nipple satunya. Jemarinya ia selusupkan dirambut halus Kyuhyun dan menekan kepala pria itu agar lebih dalam mempermainkan buah dadanya itu. “Arrghhh…” erang Jihyun saat gigi Kyuhyun mulai mengunyah renggang-renggang nipple-nya.

Dengan hati-hati Kyuhyun meletakan tubuh Jihyun ditempat tidur. Jari-jari panjang pria itu menyusuri lekuk tubuh gadis yang ada dibawahnya itu dengan sekali tarikan celana dalam gadis itu sudah tak ada ditempatnya lagi entah dibuang kemana oleh pria itu. Kyuhyun menarik gadis itu duduk dipangkuannya sementara dirinya bersandar pada kepala ranjang.

“Ohh…” Kyuhyun mengerang saat dengan sengaja Jihyun duduk tepat diatas ‘adik’ kecilnya yang sudah menegang dibawah sana. “Jjangan main-main denganku Park Jihyun,” desis Kyuhyun tertahan berusaha melepaskan celananya sendiri. Jihyun membantunya melepaskan celana pria itu. Dalam sedang tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan, mereka terbuai dalam nikmatnya surga dunia.

***

                Jihyun meringis kesakitan saat terbangun keesokan paginya. Dibuka matanya perlahan-lahan sambil melihat keseluruh penjuru ruangan ini. Tangannya memegang kepalanya yang terasa sakit. Gadis itu mencoba untuk mendudukan dirinya, tapi dia merasakan ada hal yang janggal pada dirinya pagi ini dan setaunya ini bukan kamarnya. Harusnya kamar ini terdapat dua tempat tidur dan ukurannya juga tidak sebesar ini. Dia tidak memesan kamar VIP. Dia mencoba untuk mengembalikan seluruh nyawanya yang tersisi dan mulai berpikir kenapa dia berada ditempat ini dan tidak memakan baju sehelaipun. TIDAK MEMAKAI BAJU?!! Jihyun membulatkan matanya yang lalu kemudian menuntunnya untuk melihat apa yang ada dibalik selimutnya, memastikan kalau dia benar-benar tidak sedang dalam mimpi buruk.

Kalau tadi ia membulatkan matanya kini mulutnya yang terbuka lebar saat melihat kondisinya sekarang. Perlahan bulir airmata jatuh membasahi pipinya, apa benar dia semalam telah melakukan hal itu. Sebelum melihat siapa pria yang ada disampingnya gadis itu mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam dan kenapa dia bisa berakhir seperti ini dipagi harinya. Dia langsung menutup mulutnya dan mulai menggelengkan kepalanya, apa semalam memang dia yang menyerang pria ini terlebih dahulu? Tapi dia mabuk semalam, apa itu mungkin. Semalam dia hanya merasakan gairah panas yang sangat membuncah dan sangat menginginkan sekali pria yang bersamanya semalam menyentuh setiap inchi bagian tubuhnya itu.

Tangisnya semakin pecah setelah ia menolehkan kepalanya kesamping kirinya dan melihat siapa pria yang telah mengambil harta yang paling berharganya itu. Jihyun membekap mulutnya sendiri agar isak tangisnya tak didengar. Dia terus menggelegkan kepalanya bahwa apa yang dilihatnya pagi ini hanya sebuah mimpi buruk dan dia akan terbangun dipagi yang cerah keesokan paginya. Tapi hal itu musnah sudah saat dirinya mencubit lengannya sendiri dan meringis kesakitan yang menandakan kalau hal ini memang benar-benar terjadi padanya. Jihyun menekuk kedua kakinya dan langsung membenamkan wajahnya diantara kedua lutunya.

Tak lama kemudian tubuhnya menegang saat merasakan ada yang membelai lembut rambut belakangnya. Jihyun langsung menjauhkan tangan itu dari kepalanya dan mulai menatap pria itu tajam yang langsung menghujam masuk kedalam retina mata pria itu.

“A… aku… aku bisa menjelaskannya,” gagapnya saat melihat tatapan Jihyun yang begitu mengerikan padanya. “Kau tahu… semalam kita sama-sama mabuk… dan itu… itu terjadi begitu saja,” sambungnya cepat sebelum gadis yang ada dihadapannya itu membuka mulutnya. Detik berikutnya pria itu meringis kesakitan saat tangan gadis itu menyelusup masuk kehelaian rambutnya seperti ingin menarik rambut itu keluar dari akarnya yang berada didalam otak pria itu.

“Brengsek kau Cho Kyuhyun! Brengsek kau!” teriak Jihyun pecah lalu memukul-mukul Kyuhyun dengan bantal yang berada didekatnya.

“YAK! Dengar. Ini semua bukan hanya salahku saja! Kalau kau semalam tidak menggodaku seperti itu. Aku tidak mungkin menyerangmu bodoh! Kau yang mengambil alih permainan semalam Jihyun-ssi! Aku disini sebagai korban!” jelasnya yang membuat Jihyun menghentikan pukulannya pada pria itu.

“Mwo?” desis Jihyun tidak percaya dengan penjelasan yang dilontarkan pria disampingnya itu. Dia tahu dan dia sangat mengingat samar tentang apa yang dilakukannya semalam itu. Tapi bisakah pria yang ada dihadapannya ini tidak menyatakan dirinya sebagai ‘korban’? Apa pria ini benar-benar tidak akan bertanggung jawab padanya. Walau memang ini semua bukan salah pria itu sepenuhnya.

Jihyun memandang Kyuhyun dengan tatapan meremehkan, “Maaf kalau semalam aku telah melecehkanmu tuan Cho,” cetus Jihyun datar tanpa melihat kearah Kyuhyun sama sekali dan beranjak dari tempat tidur itu.

Kyuhyun hanya memandangi punggung gadis itu dari belakang yang segera menghilang dibalik pintu kamar mandi. Tak berselang lama gadis yang amat dipujanya setengah mati itu sudah berpakaian lengkap seperti yang dikenakannya semalam. Matanya hanya bisa mengikuti gerak-gerik kemana gadis itu pergi hingga sampai saat gadis itu berniat keluar dari kamarnya.

“Menikah,” langkah Jihyun terhenti saat mendengar suara berat itu lagi. “Kita menikah saja. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku,” sambung pria itu lagi yang malah membuat Jihyun tertawa geli.

“Kau gila?” dengus Jihyun membalikan tubuhnya dengan tawa kecil meremehkan yang masih menghiasi wajahnya. “Aku? Menikah denganmu? Itu pasti hanya akan terjadi dalam mimpi Cho Kyuhyun-ssi. Aku tidak perlu rasa tanggung jawabmu disini, mengingat aku-lah yang melakukan perbuatan tidak bermoral itu padamu. Jangan merasa bersalah atas apa yang menimpa kita semalam. Karena ini sepenuhnya salahku dan kau adalah korbanku. Bukan begitu tuan Cho yang terhromat?”

“Aku akan bicara pada orang tua-mu. Aku bukan tipe pria bejat yang meninggalkan seseorang dengan perasaan hancurnya. Aku bukan tipe pria brengsek seperti yang kau ucapkan tadi padaku. Aku akan tetap bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan padamu nona Park!” cetus Kyuhyun menyentakan tubuh Jihyun kearahnya membuat jarak diantara mereka terhapuskan.

“Aku tidak peduli dengan semua pendapatmu. Aku akan tetap menikahimu. Setidaknya biarkan aku bertanggung jawab atas keadaanmu kedepannya nona Park. Kau tidak mungkin menanggungnya sendirian. Karena ‘dia’ bagian dariku juga. Darah dagingku. Kau mengerti?” bisik Kyuhyun tepat ditelinganya. Tubuhnya sedikit menengang saat merasakan hembusan nafas pria itu yang menerpa lehernya. Efek obat perangsang itu sudah habis kan? Tapi kenapa saat ini dia malah menginginkan pria itu untuk menyentuhnya lagi?

***

                Boo-Mi terlonjak kaget saat mendengar dentuman keras dari pintu kamarnya yang tertutup. Jihyun langsung menghempaskan tubuhnya diranjang dengan posisi terlengkup, wajahnya ia pendamkan dibantal putih itu. Boo-Mi menghampiri gadis itu dengan perlahan dan duduk disamping ranjangnya. Dia dapat melihat pundak Jihyun yang bergetar, gadis itu menangis. Tangan Boo-Mi mengelus rambut panjang ikal Jihyun dengan lembut mencoba untuk menenangkan gadis itu dan akan bertanya apa yang terjadi saat kondisi gadis yang ada dihadapannya sudah membaik dan bersedia menceritakan apapun padanya.

Eonni…” panggil Jihyun sambil memeluk Boo-Mi dengan erat. Airmatanya terus mendesak untuk lebih deras keluar. “Aku… aku kotor eonni… eotteokhae?” isak Jihyun semakin keras memulai pembicaraannya. Boo-Mi menjauhkan tubuh gadis itu dari pelukannya dan menatap lekat wajah gadis dihadapannya.

“Apa maksudmu? Dan dari mana kau semalam hah? Handphone tidak aktif, aku khawatir padamu,” cecar Boo-Mi yang membuat Jihyun semakin menangis dengan kejar.

“Aku… aku… aku…” Jihyun tidak tahu harus mengatakan seperti apa pada wanita yang lebih tua 4 tahun darinya ini. “Aku telah melakukan hal yang salah eonni,” lanjut Jihyun dengan mata terpejam.

“Hal salah apa? Apa yang kau lakukan semalam hah?” tanya Boo-Mi dengan intonasi nada suara yang sedikit mulai meninggi. “Kau tidak tidur ditempat laki-laki kan?” Jihyun terdiam tidak menjawab pertanyaan Boo-Mi hanya suara isak tangisnya yang semakin keras membuat telinga Boo-Mi sedikit sakit. Mengerti dengan maksud tangisan gadis itu Boo-Mi menutup mulutnya dan beranjak berdiri.

“Siapa… siapa pria itu Park Jihyun?” tanya Boo-Mi.

“C… Cho Kyuhyun,” jawab Jihyun yang membuat Boo-Mi berjengit mendengar nama yang dilontarkan Jihyun. Boo-Mi menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan jawaban yang diberikan Jihyun. “Itu memang dia eonni, aku tidak mungkin salah orang. Kami sama-sama mabuk dan yaa… hal itu terjadi begitu saja eonni.”

“Tapi bagaimana mungkin Kyuhyun juga ada disini? Ini mustahil Jihyun-ah. Katakan padaku siapa orangnya?” tanya Boo-Mi sedikit membentaknya.

“Aku tidak berbohong EONNI! Pria itu memang Cho Kyuhyun!” seru Jihyun kesal beranjak mengambil tas dan kopernya dan pergi meninggalkan kamar itu menyisakan Boo-Mi yang masih terdiam terpaku disana.

****

                Jihyun merekatkan jaket yang dipakainya dan berjalan keluar dari pintu kedatangan setibanya mereka di Seoul dari Jeju. Boo-Mi memegangi pundak Jihyun agar gadis itu masih bisa berjalan dengan normal tidak limbung seperti beberapa waktu lalu.

“Nuna, kau urus barang-barangnya,” perintah seseorang yang membuat Boo-Mi mendongakan kepalanya. Pria itu menarik tangan Jihyun kesisinya dan berjalan begitu saja meninggalkan Boo-Mi.

“YAK! Lepaskan. Cho Kyuhyun lepaskan aku!” seru Jihyun. Kyuhyun malah mengeratkan genggamannya. Jihyun berusaha melepaskan genggamannya sesaat sebelum dia menyadari banyak flash kamera yang tertuju padanya saat ini. Sial Cho Kyuhyun baru saja membawanya keluar pintu bandara yang ternyata sudah dipenuhi oleh beberapa media massa yang memang biasa menunggu-nunggu kedatangannya.

“Kau bisa diam kan?” bisik Kyuhyun. “Atau aku akan mencium-mu didepan mereka semua,” lanjutnya lagi menarik Jihyun semakin rapat kedalam dekapannya. Kyuhyun memasangkan topi ke kepala Jihyun hingga menutupi mata gadis itu. Pria itu berusaha melewati kerumunan wartawan yang menghalangi jalan mereka menuju mobil yang sudah terparkir didepan jalan sana.

Kyuhyun mendorong masuk tubuh Jihyun kedalam mobilnya dan menutup pintu mobilnya secepat mungkin tanpa perlu menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan padanya. Dia melirik Jihyun yang duduk disebelahnya dengan wajah yang menghadap kearah jendela luar. Gadis itu pasti belum melihat berita yang turun pagi ini. Berita yang paling menjengkelkan bagi Kyuhyun dan ingin sekali rasanya dia menghajar para pencari berita itu untuk menghentikan pemberitaan tentangnya.

“….foto-foto yang tersebar pagi dini hari telah dinyatakan 99% asli. Dalam foto tersebut dengan jelas bahwa Presiden Direktur Utama Cho Corpoortion, Cho Kyuhyun, dengan seorang wanita yang identitasnya baru saja diketahui, sedang beradegan panas dalam satu lift hotel di Jeju minggu malam. Dikabarkan wanita yang bersamanya itu adalah teman kecil sang PresDir, Park Jihyun, salah satu mahasiswi ChungAng Univeristy tahun ke-4…”

Kyuhyun mematikan televisi kecil yang ada didalam mobilnya dengan cepat saat mengetahui gadis yang disampingnya mulai mengerang kesal saat mendengar berita tersebut. Dia baru saja ingin menggenggam tangan mungil gadis itu yang terlihat bergemetar saat sebuah perkataan yang membuat hatinya terasa sakit melihat gadis yang dicintainya setengah mati ini malah makin membencinya.

“Jangan sentuh aku,” sentak Jihyun. “Aku kotor… jauhkan tanganmu dariku.”

“Jihyun-ah,” desis Kyuhyun tak percaya.

“Park Jihyun sudah mati. Yang ada disampingmu ini bukan Park Jihyun. Aku hanya gadis kotor yang tidak mempunyai nama!” serunya lagi.

***

Jihyun langsung menghambur keluar dari mobil Kyuhyun dan langsung masuk kedalam kamarnya. Menutup pintunya rapat-rapat membuat Kyuhyun yang mengikuti dari belakang mengetuk-ngetuk pintu kamarnya dengan keras. Suara teriakan menyerukan namanya menggema dipenjuru koridor lantai dua rumah ini. Kyuhyun benar-benar tidak mendapatkan respon dari Jihyun sama sekali, ia sangat tahun bahwa gadis itu sedang duduk dilantai kamar tepat dibalik pintu ini.

“Pergi kau! Aku tidak mau melihatmu lagi. Pergi kau Cho Kyuhyun! Aku membencimu! Pergi!” seru Jihyun dari dalam lalu membenamkan wajahnya diantara kedua lututnya.

“Jihyun-ah, buka pintunya. Jebal, buka pintunya,” pinta Kyuhyun dengan nada yang terdengar lemah. Dia menempelkan kepalanya dipintu itu dengan tangan yang masih menggenggam gagang pintu kamar gadis itu. Sebuah suara membuatnya mengangkat kepalanya dan beralih kearah sumber suara.

“Kyuhyun-ssi, ikut aku,” ujar pria separuh baya tepat didepan tangga. Tanpa basa-basi Kyuhyun berjalan gontai mengikuti langkah kaki pria itu. Dia menelan salivanya dalam-dalam dan mencoba menteralkan nafasnya. Dia duduk diruang keluarga rumah itu dihadapan pria yang tengah menatapnya tajam.

Appa… aku bisa menjelaskannya,” ujar Kyuhyun bergemetar. “Berita itu… sungguh berita itu tidak benar sama sekali,” tambahnya cepat dengan tangan yang terkepal keras disisi tubuhnya.

“Jihyun seperti itu… dan kau menyangkal itu semua?” tanya-nya dengan nafas tertahan. “Aku sangat mengenalmu Kyuhyun-ah. Kenapa? Apa yang membuatmu bisa melakukan hal keji seperti itu? Appa benar-benar tidak menyangka.”

“Aku tidak menyangkalnya. Hanya saja, sepertinya appa lebih percaya berita itu daripada aku. Appa… sungguh saat itu kami benar-benar tidak sadar dengan apa yang kami lakukan. Aku rasa ada yang menjebak-ku dengan Jihyun malam itu,” jelas Kyuhyun.

“Kau benar-benar melakukan itu pada puteriku?” tanya-nya dengan nada tegas kali ini. “Appa hanya butuh jawaban ya atau tidak.”

Kyuhyun memjamkan matanya, menundukkan kepalanya dan mengacak rambutnya gusar. “Ya, kami melakukannya,” jawab Kyuhyun tegas. Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanannya, seketika bagian kanan wajahnya itu terasa panas. Bahkan ia berpikir kalau hanya sebuah tamparan saja kurang untuknya yang telah menyakiti perasaan dan megambil sesuatu yang berharaga dalam diri Jihyun.

“Aku akan menikahi Jihyun. Secepatnya,” ucap Kyuhyun dengan kepala yang tertunduk. Dari dulu dia tidak pernah berani menatap langsung ayah Jihyun ketika sedang marah. Menurutnya sangat menyeramkan. “Aku akan menikahi puteri appa.”

“Kau bisa memutuskan hal itu secepat ini? Kau tidak tahu bagaimana perasaan Jihyun?”

“Aku mengerti appa. Aku hanya ingin bertanggung jawab, apa yang aku lakukan ini tetap salah dimatamu?” tanya Kyuhyun lemah, airmatanya turun begitu saja membasahi wajahnya.

Kyuhyun berjalan menghampiri ayah Jihyun. Tepat didepan pria itu Kyuhyun menurunkan tubuhnya, berlutut dihadapan pria itu dengan kepala yang tertunduk.

“Maafkan aku appa, maafkan aku. Aku menyesal dengan semua ini. Aku mencintai puterimu. Sejak dulu. Aku sangat mencintainya. Aku ingin menikahinya, tapi bukan cara seperti ini yang aku inginkan. Aku… aku sudah merancangnya sedemikian rupa. Secara bertahap. Aku ingin melakukannya secara bertahap. Tapi… kejadian ini membuat semuanya terlalu cepat untuk dilaksanakan. Yang malah membuat puterimu semakin membenci diriku ini. Aku bersungguh-sungguh appa, aku akan menjaga puterimu semampuku. Bahkan kalau aku tidak mampu melindunginya aku akan tetap terus berusaha melindunginya. Cara apapun akan aku lakukan,” ucap Kyuhyun diiring isak tangisnya yang semakin menjadi.

“Bangunlah… bangunlah Kyuhyun-ah,” pinta ayah Jihyun sambil menarik lengan Kyuhyun untuk berdiri. “Aku tahu… aku tahu kau mencintai puteriku,” lanjutnya sambil mendekap tubuh Kyuhyun erat. Ayah Jihyun sangat mengenal Kyuhyun luar-dalam. Bahkan dia sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Ia tahu serapuh apa Kyuhyun sebenarnya.

“Menikahlah dengannya. Dan kau harus berjanji padaku untuk membahagiakannya. Jangan membuatnya terluka, kalau itu sampai terjadi aku akan mengambilnya kembali darimu. Arraseo?” Kyuhyun menganggukkan kepalanya tanpda mengerti.

Tubuhnya tersentak kebelakang saat ada yang menariknya menjauh dari pria itu. Jihyun sudah berdiri didepannya dengan tatapan yang penuh kebencian. Mata gadis itu terlihat membengkak akibat tangisnya yang tak kunjung berhenti.

“Pergi kau dari rumahku!” sentaknya. “Jangan menginjakan kakimu dirumahku lagi. Aku benar-benar muak denganmu Cho Kyuhyun-ssi. Pergi kau,” seru Jihyun mendorong tubuh Kyuhyun keluar dari rumahnya dengan sisa tenanga yang ia miliki.

“Tidak usah merasa bersalah padaku. Aku tidak menuntutmu untuk menikahiku. Kalau terjadi sesuatu padaku, aku bisa melakukannya sendiri. Aku tidak butuh bantuan dan belas kasihan dari pria sepertimu!” cetusnya. “Apapun yang terjadi aku tetap tidak akan menikah denganmu. Tidak akan!”

Jihyun mendorong tubuh Kyuhyun hingga pria itu masuk kedalam mobilnya. “Bawa tuan muda-mu itu pergi dari sini sekarang juga!” seru Jihyun pada sopir Kyuhyun yang berada dibelakang kemudi. Tanpa basa-basi lagi laki-laki muda itu langsung menacapkan gasnya meninggalkan rumah kediaman Jihyun.

“Aku tidak akan menikah dengannya!” seru Jihyun kepada orang tuanya. Ibunya berjalan mengikuti langkah kakinya yang besar dan berhasil masuk kedalam kamar gadis kecilnya itu sebelum ia menutup pintunya. Sejak saat itu ibunya berusaha membuju Jihyun agar mau menikah dengan Kyuhyun.

Eomma tau kau membencinya. Apa salahnya menerima pernikahan ini? Dia mau bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kyuhyun pria baik-baik. Walaupun eomma tahu apa yang sudah diperbuatnya terhadapmu. Tapi eomma yakin dia pria baik Jihyun-ah. Eomma yakin, eomma tidak salah pilih untukmu. Kau selalu mengatakan kalau kau ingin eomma yang menuntukan pria yang akan menikah denganmu. Eomma memilih Kyuhyun…” setelah itu Jihyun sudah tidak mau mendengarkan jabaran pujian Eommanya terhadap Kyuhyun. Ia tahu bahwa pada akhirnya dia akan menyerah dan menuruti apa kata orang yang paling disayanginya itu.

FLASHBACK END

***

                Jihyun menoleh kebelakang saat mendengar suarapintu terbuka. Tak lama kemudian sosok sang ayah muncul dari balik pintu tersebut dan berjalan menghampirinya. Jihyun memaksakan senyum diwajahnya.

“Puteri appa cantik sekali,” puji sang ayah yang membuat Jihyun tersenyum lembut dan tulus. Airmatanya kini sudah mengembang dipelupuknya hingga menunggu airmata itu menetes membasahi wajah cantiknya yang sudah dipoles make-up itu.

“Kenapa menangis? Seharusnya kau bahagia kan?” tanya sang ayah mengusap airmata yang jatuh membasahi wajah Jihyun dengan ibu jarinya. “Kau ragu dengan pernikahan ini? Kau mengenal Kyuhyun, dia bukanlah pria asing lagi untukmu sayang. Appa yakin dia bisa membahagiakanmu. Dia mencintaimu Jihyun-ah,” tambahnya sambil membelai lembut rambut Jihyun.

“Apa yang membuat appa menerima ini? Apa Cho Kyuhyun itu benar-benar pria yang baik dimatamu? Banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan padamu, tentangnya. Apa yang membuatmu yakin kalau dia bisa membuatku bahagia?”

“Kau percaya pada appa kan?” tanya-nya. “Kalau kau percaya pada appa, yakinkan dirimu akan Cho Kyuhyun. Dia tidak seburuk yang kau pikirkan. Dan lupakanlah pertengkaran kalian belasan tahun yang lalu. Itu bukan salahnya. Mulai sore nanti kau sudah resmi menjadi istirnya, appa hanya meminta satu padamu. Berbaktilah padanya.”

Jihyun menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Dipejamkan matanya yang indah. “Ayo, calon suami-mu sudah menunggu disana,” sang ayah mengulurkan tangannya kearahnya dan langsung disambut manis olehnya.

“Jangan gugup,” saran ayah-nya saat mereka mulai berjalan keluar dari ruang tunggunya.

***

                Kyuhyun berdiri dengan gugup didepan altar. Tak banyak orang yang datang menghadiri pernikahannya. Hanya keluarga dan kerabat terdekat saja yang memenuhi ruangan ini. Kyuhyun meremas tangannya sendiri kuat-kuat rasa gugup yang menjalar disekujur tubuhnya. Kepalanya mendongak saat pintu ruangan itu terbuka memunculkan sosok yang membuatnya gugup seperti ini sekarang. Cantik. Gadis itu sangat cantik dengan balutan gaun pengantin putih gadingnya.

Mata keduanya saling bertatapan, pancaran kegelisahan yang dan ketidaksukaan Jihyun, pancaran rasa bersalah dan juga senang Kyuhyun. Jarak keduanya semakin mendekat entah apa yang bisa membuat Jihyun segugup ini dan jantungnya terus berdetak lebih kencang dari biasanya saat melihat pria yang berada diujung sana dengan pakaian serba putihnya itu. Seperti ada sengatan aneh yang menjalar tubuh mereka saat kulit tangan mereka bersentuhan satu sama lain. Jantung Kyuhyun terus memacu cepat saat meraih tangan gadis yang ada dihadapannya itu sekarang. Gadisnya sangat cantik.

Kyuhyun mencoba untuk tersenyum pada Jihyun namun hanya dibalas tatapan dingin dari gadis itu. Keduanya berdiri saling berhadapan dengan tangan yang saling berpegangan. Dengan kemantapan hatinya Kyuhyun mengucapkan janji itu dengan tegas dan matanya hanya tertuju pada gadis itu, berusaha meyakinkan kalau ini memang takdir mereka. Awal yang gugup bagi Jihyun untuk mengucapkan janji itu tapi entah karena apa dia bisa mengucapkannya dengan lancar saat manik matanya mencari sebuah keraguan didalam diri Kyuhyun. Namun, yang ada hanya pancaran ketulusan dari mata pria itu.

Jihyun memberikan tatapan tajam pada Kyuhyun saat orang yang berada ditengah mereka menyuruh Kyuhyun untuk mencium pengantinya. Kyuhyun menarik tubuh Jihyun mendekat dan mendaratkan ciuman singkat dikeningnya yang disambut sorakan kecewa dari seisi tamu ruangan itu. Setelah itu para keluarga dan kerabat dekat mereka mengucapka selamat pada sepasang pengantin baru itu.

***

Mulai malam ini Jihyun tinggal dirumah Kyuhyun, mengingat bahwa pria itu hanya tinggal dengan neneknya dirumah ini jadi mau tidak mau dia harus tinggal bersama pria itu. Jihyun membulatkan matanya sesaat dirinya masuk kedalam ruangan itu. Tidak ada yang berubah sama sekali, mulai dari dekorasinya, tata letak semua barang yang ada diruangan ini juga tidak ada yang berubah. Seingatnya terakhir kali dia masuk kedalam kamar ini sekitar 15 atau 17 tahun yang lalu, setelah pertengkaran itu dia tidak pernah lagi menginjakan kakinya dirumah Kyuhyun.

Semuanya masih sama, seperti apa yang dikatakannya dulu pada pria ini. Kamar yang lumayan luas ini memang tidak mencakup begitu banyak barang. Hanya lemari yang menghiasi dua dinding kamarnya, jendela kaca besar dan satu meja kerja dilengkapi 2 rak buku dibelakangnya. Bahkan di berpikir apa pria ini tidak bosan dengan suasana kamar yang seperti ini? Dia saja sudah mengganti belasan kali kamarnya sendiri.

“Aku akan melihat halmeoni dulu. Kau ganti bajulah,” ucap Kyuhyun menyadarkannya dari semua pikiran masa lalunya. “Aku akan tidur dikamar sebelah. Kau gunakan saja kamarku. Lakukan apapun yang kau mau,” tambahnya lagi sebelum tubuhnya benar-benar menghilang dibalik pintu putih itu.

Jihyun mencibir mendengarnya, dengan kasar ia membuka koper yang berisi baju-bajunya dan mengambil tank-top hitam dan short-pants putih untuk dirinya tidur malam ini. Dia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi dan mulai melepas gaunnya. Melepas pakaian yang menjuntai sampai kelantai itu bukan perkara mudah ternyata, tanganya tak cukup panjang untuk menggapai pengait gaun ini dan sepertinya resleting gaun ini macet. Menyerah dengan usahanya ia mengalihkannya pada aksesoris yang ada dikepalanya. Melepaskan jepitan-jepitan itu perlahan-lahan agar tidak menyakiti dirinya sendiri.

Tubuhnya menengang saat dirinya hendak keluar dari kamar mandi, masih dari ambang pintu ia melihat Kyuhyun dengan singlet hitamnya berdiri didepan lemarinya. Sadar jika ada yang memperhatikannya Kyuhyun melongokan kepalanya kearah Jihyun yang masih diam terpaku disana.

“Apa?” tanya Kyuhyun terkesan sengit. “Aku hanya mau mengambil bajuku,” tambahnya cepat sambil menggoyangkan lengannya yang sedang memegang kaos putih polos.

“Kenapa kau belum ganti baju hah? Ku pikir kau merasa risih dengan gaun itu,” ujarnya sambil berjalan begitu saja melewati Jihyun tanpa melihat kearah gadis itu.

“Heh, tunggu sebentar,” ucap Jihyun dengan nafas tercekat. Kyuhyun menghiraukannya dan melanjutkan jalannya kearah pintu. “Cho Kyuhyun tunggu sebentar,” panggilnya lagi yang kali ini benar-benar membuat langkah Kyuhyun terhenti.

Kyuhyun hanya melihat Jihyun dengan wajah datarnya itu, menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut Jihyun. “Emm… ini… kau bisa bantu aku?” tanya Jihyun ragu sambil menggarung kepala belakangnya yang tidak gatal sama sekali.

“Apa?”

“Ini… gaun ini… aku tidak bisa membukanya,” ucap Jihyun cepat membalikan tubuhnya membelakangi Kyuhyun. Dengan langkah pelan Kyuhyun menghampiri Jihyun dan menggapai resleting itu. Tangannya berhasil menurunkan setengah reselting itu namun dia melihat ada sesuatu yang mengganjal yang membuat resleting ini tidak bisa turun sepenuhnya.

Digunakannya tangan kirinya untuk menyelusup masuk kedalam gaun itu yang membuat tubuh Jihyun menegang dirasanya. Kyuhyun melepaskan pengait bra Jihyun dan langsung menurunkan resleting gaun itu hingga pinggul gadis itu.

“YAK! Apa yang kau lakukan hah?” teriak Jihyun tidak terima. Wajahnya mulai memerah dengan perlakuan tangan pria itu terhadapnya.

“Resletingnya tersangkut di pengait bra-mu bodoh!” seru Kyuhyun mendorong tubuh Jihyun kedalam kamar mandi dan menutup pintunya.

***

Jihyun menata peralatan make-up-nya di atas meja rias kamar itu. Perhatiannya teralihkan saat pintu kamarnya menjeblak terbuka dan melihat sosok pria itu lagi masuk kedalam dan berjalan santai tanpa perlu berbasa-basi padanya. Oh iya, ini kamarnya.

“Letakan saja semua baju-bajumu di lemari itu,” tunjuknya pada lemari yang berada disamping Jihyun. “Aku sengaja mengosongkannya untuk baju-baju-mu itu,” tambahnya lagi saat melihat baju Jihyun yang masih menumpuk dikoper.

“Tanpa perlu diberi tahu olehmu, aku memang akan melakukannya,” dengus Jihyun berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya disana. “Mau apa kau kesini terus hah? Aku muak melihat wajahmu seharian ini.”

“Ini kamarku, jadi kau tidak punya hak untuk melarangku masuk kedalam kamarku sendiri. Dasar gadis bodoh,” cibir Kyuhyun menumpukan beberapa berkasnya dan membawanya menghampiri Jihyun. “Aku kesini hanya untuk mengambil beberapa pekerjaanku.”

“Seingatku aku bukan seorang gadis lagi,” ujar Jihyun cuek yang malah membuat Kyuhyun menatapnya tajam. Entah sejak kapan dia tidak suka saat gadis dihadapannya itu merendahkan dirinya sendiri. Hatinya terlalu sakit jika gadis itu berkata seperti itu seolah dia adalah pria paling brengsek dimata gadisnya itu.

Posisi Jihyun dengan kaki yang menjuntai kelantai membuat Kyuhyun memerangkap gadis itu dibawahnya. Jihyun menahan nafasnya saat wajah mereka cukup dekat dirasanya. Ada tatapan tidak suka yang tersirat dimata Kyuhyun malam ini.

“Aku tau kau membenciku. Tapi bisakah kau tidak mengatakan hal seperti tadi? Tidak usah merendahkan dirimu. Aku tahu aku salah telah mengambil apa yang sangat berharga dalam dirimu. Apa bisa kau tidak selalu membuatku terlihat seperti seorang penjahat dimatamu? Kau membutuhkan kata maaf dariku? Bukankah malam itu kau yang menyerangku? Jangan membuatku seperti orang yang sangat bersalah disini, karena kau juga bersalah Cho Jihyun,”

“Tidak. Ini bukan salah kita,” ralatnya. “Ada yang menjebak kita hingga membuat kita seperti ini. Aku akan menemukan orang itu dan membawanya kehadapanmu. Kau ingat, ada seorang pria yang memberikanmu minuman waktu itu? Dia memasukan sesuatu kedalam minuman itu yang aku ketahui sebagai obat perangsang,” jelas Kyuhyun.

“Tapi aku bersyukur, karena kejadian malam itu aku bisa memilikimu seumur hidupku. Aku tau kau tidak suka dengan semua ini. Mulai sekarang aku akan membuatmu tidak bisa hidup tanpaku. Kau benar-benar terjebak dalam kehidupanku Cho Jihyun. Tuhan memang menakdirkan kita untuk bersama,” ucap Kyuhyun menundukan kepalanya kesisi kanan wajah Jihyun. “Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku,” bisiknya yang membuat Jihyun bergidik ngeri.

Detik berikutnya Kyuhyun sudah menempelkan bibirnya diatas bibir Jihyun. Mengecup-ngecup bibir mungil itu sepuasnya sebelum dia merubahnya menjadi lumatan-lumatan intens diatas bibis gadis itu. Jihyun hanya bisa memjamkan matanya walau sebenarnya dia tidak suka dengan apa yang dilakukan pria ini terhadapnya. Percuma saja dia melawan, tenaga pria diatasnya ini lebih besar darinya.

“Ada sesuatu yang harus kau ketahui dariku. Tapi bukan sekarang. Nanti pasti aku akan memberitahumu. Setelah kau mencintaiku Jihyun-ah,” ucap Kyuhyun diast bibir gadis itu. “Your life was trapped in my hand,” bisiknya lagi dan melumat lembut bibir Jihyun.

TBC

382 thoughts on “[SERIES] Trapped Part 1

  1. Kyu jentel bgt, langsung bertanggung jawab atas perbuatanya, walau bukan sepenuhnya salah dy. Ji hyun segitu benciny kah Ma kyu sampai2 gak mau di nikahi

  2. Annyeong..

    Suka baca ff yg main cast ny kyuhyun.. apalgi klo ceritanya si evil yg cinta mati duluan dgn cweknya..

    Tp gak nyangka aja,,alsan mereka musuhan tuh gegara salah paham anjingnya mati.. smpe kyu dituduh pembunuh..
    Buseeeet dah…

    Jihyun ternyata gadis nakal jg ya,,gak mau dengerin apa kta emakny..
    Hoho..

  3. kyknya aku idah pernah mampir ei blog ini. tapi lum pernah baca ff ini kkk~~

    ceritanya seru biasanya si cwe yg ngejar kyuhyun tapi di sini malah kyuhyun ngejar si cwe

    aku lanjut baca yaa authornim

  4. Jarang Kyuhyun yg ngejar2 cwek :v
    Biasanya dia mulu yg dikejar cewek2

    Kyuhyun udah kek korban pemerkosaan aja ya 😛

  5. annyeong chingu,, gomawo udah buat ff ini. penasaran buanget aku,
    kyuhyun fighting, buat dia tergila gila padamu. jiahh,, hahahaha,,, bakal baca part berikutnya ini, aku reader baru 🙂

  6. gomawo author.. aku reader baru 🙂 keren ffnya,, kyuhyun jangan menyerah tetap kejar cintamu 🙂 bakal lanjut ini aku 🙂

  7. wah baru kali ini . kyuhyun yang suka dan cinta duluan . hm apakah alasan jihyun membenci itu apa karena kejadian saat kecil yaa
    dan yang ngejebak lee itu kan

  8. untung jga kan buat kyu bisa nikahin jihyun meski ga caranya sepeti itu…
    masa jihyun benci sama kyu cma masalah anjing.a mati

  9. yaampun slama ini aku kemana aja ya?? baru sempet ketemu ama nih blog, salam kenal ya kakak… aku langsung jatuh cinta ama nih ff, jarang2 pan ketemu ff model cem gini.. si embul cinta mati ama si ceweknya ampe’ ngejar2 gitu.. okk langsung dilanjut baca part2nya,, cuzzz

  10. yaampun slama ini aku kemana aja ya?? baru sempet ketemu ama nih blog, salam kenal ya kakak… aku langsung jatuh cinta ama nih ff, jarang2 pan ketemu ff model cem gini.. si embul cinta mati ama si ceweknya ampe’ ngejar2 gitu.. okk langsung dilanjut baca part2nya,, capcuzz

  11. yaampun slama ini aku kemana aja ya?? baru sempet ketemu ama nih blog, salam kenal ya kakak… aku langsung jatuh cinta ama nih ff, jarang2 pan ketemu ff model cem gini.. si embul cinta mati ama si ceweknya ampe’ ngejar2 gitu.. okk langsung dilanjut baca part2nya,, cuzzz

  12. Ceritanya keren juga menarik , bikin penasaran sama kelanjutannya , kira kira apa ya yang mau di kasih tau kyu ke jihyun .
    Oh iya Annyeong aku readers baru izin baca ff nya yaaa 🙂

  13. suka banget nih sama ff yg tipe-tipe begini. kemana aja baru nemu ini blog.
    oh ternyata si Kyu udh cinta lama ya, semoga perasaanya juga terbalas..

Leave a reply to yongkyo Cancel reply