[FICLET] The Family Story #3 : New History

20141120_1416480413_46497100_1

*I’m back!!! FF selingan nih, yang lainnya masih dalam proses ㅋㅋㅋ. gegera kemenangan kyu kemarin, aku jadi ada sedikit ide buat bikin FF ini hehee :))  gapapa kan kalo pendek? namanya juga selingan, aku cuma buat FF ini tadi pagi dan ttadaa! udah jadi, maap ajah kalo hasilnya kurang memuaskan, tapi gak tahu kenapa pas ngetik FF ini aku nangis, gegera keinget sama winning speech-nya Kyu… Members, ELF, i got 1st place ㅠㅠㅠ check it out!

***

                “Appa, nanti pulang kerumah kan?”  tanya Hyun-Ji melalui sambungan telepon. Pagi ini anak lelaki mereka—Kyuhyun dan Jihyun merengek untuk menghubungi ayahnya sebangun anak itu dari tidurnya.

Memang sudah seminggu ini, mereka bertiga belum bertemu lagi setelah dari acara Showcase peluncuran mini album Kyuhyun tanggal 13 kemarin. Jadwal padat Kyuhyun yang tidak mengijinkannya untuk pulang ke Mopu-Gu, pria beranak satu itu lebih sering pulang ke dorm untuk mempersingkat semua jadwal perjalanannya itu.

“Ya, nanti appa pulang kerumah,” jawab Kyuhyun. “Hyun-Ji merindukan appa?”

“Kalau aku tidak merindukan appa, aku tidak mungkin menelepon,” ujar Hyun-Ji yang membuat Kyuhyun terkekeh di sebrang sana. “Appa, cepat pulang. Hyun-Ji ingin memeluk appa.”

“Ne, selesai syuting appa langsung pulang kerumah dan memeluk Hyun-Ji sampai besok pagi.”

Call! Aku akan duduk dengan manis didepan televisi. Aku juga akan berdoa untuk hasil yang bagus.”

“Gomawo~ Saranghae.”

“Saranghae appa,” akhiri Hyun-Ji dan menyerahkan ponselnya pada Jihyun yang sedari tadi duduk disamping bocah kecil itu dengan perasaan yang tak karuan.

Rasa kecewa langsung menyergap, saat melihat sambungan telepon yang sudah terputus. Dia menatap anaknya yang tengah menikmati sarapan paginya dengan film kartun kesukaannya.

Hanya merindukan Hyun-Ji? Baik, jangan harap aku akan berbaik hati padamu.
Semangat!

Dengan kesal dia menekan tombol send dan meletakan ponselnya begitu saja diatas meja dengan kasar. Tak ada balasan dari pria yang setengah mati dirindukannya itu. Semenjak Hyun-Ji sakit beberapa bulan yang lalu, kedekatan Kyuhyun dan Hyun-Ji semakin menjadi-jadi. Sekarang apa-apa anak itu akan selalu bersekongkol dengan ayahnya, entah untuk mengerjai dirinya atau apapun yang akan dilakukan Hyun-Ji, anak lelakinya pasti akan meminta pendapat Kyuhyun dan akan mendengarkannya dengan baik.

Dia benar-benar merasa di nomor duakan oleh Kyuhyun belakangan ini. Perhatian, kasih sayang, dan sederet hal lainnya semakin lama dia merasa itu semua makin menipis. Ditambah dengan pekerjaan suaminya… hhh… dia bisa apa? Merasa hubungan mereka mulai renggang dan tidak sehat.

***

2Hyun’s Home, Sangam-dong, Mopu-Gu, Seoul

20.45 pm KST

 

Tap! Tap! Tap! Suara derap langkah kaki menggema dirumah tersebut, Hyun-Ji yang tadinya berada di dapur bersama Jihyun yang tengah mempersiapkan makan malam, berlari menuju pintu rumah saat mendengar suara mobil didepan rumah.

“Appa!” serunya mempercepat larinya dan menghambur kedalam pelukan Kyuhyun. Dengan sigap ayahnya itu mengangkat tubuhnya, berputar sebentar lalu menjatuhkna tubuh mereka pada sofa diruang keluarga.

“Selamat, appa!” seru Hyun-Ji lagi masih duduk diatas pangkuan Kyuhyun. “Appa, hebat sekali!”

“Gomawo~” kata Kyuhyun.

“Aku gugup sekali tadi, jantungku berdetak cepat, tanganku smapai berkeringat. Dan setelah tahu hasilnya… aku menangis,” tutur Hyun-Ji. “Aku tidak pernah membayangkan hal seperti itu akan terjadi. Lihat, mataku masih membengkakkan? Ini kemenangan pertama appa, sebagai penyanyi solo. Aku…” Hyun-Ji tidak bisa melanjutkan perkataannya. Kyuhyun langsung mendekapnya dan menenangkannya.

Dia tahu bagaimana perasaan anaknya, dia juga tidak menyangka hal ini akan terjadi. Tubuhnya membawa Hyun-Ji kedalam dekapannya lebih erat lagi. Membawa anaknya masuk kedalam kamar dan berbaring disana.

“Apa aku akan bisa seperti appa?” tanya Hyun-Ji terisak.

“Kau pasti bisa melakukan hal yang jauh lebih baik dari appa, dimasa depan nanti,” jawab Kyuhyun menepuk-nepuk punggung Hyun-Ji. “Apapun yang akan Hyun-Ji lakukan, appa pasti mendukungnya jika itu masih bersifat positif.”

“Aku ingin seperti appa,”

“Kau bahkan bisa lebih dariku, Hyun-Ji—ya,” bisik Kyuhyun pelan.

***

            Kyuhyun berjalan mendekati Jihyun yang sedang berdiri didepan kaca besar yang menampakan pemandangan malam kota Seoul. Kedua lengannya memeluk Jihyun dari belakang, membuat wanita yang berada dipelukannya sedikit terkejut dengan perlakuannya yang tiba-tiba itu. Kyuhyun menenggelamkan kepalanya dileher Jihyun, menghirup fermon istrinya yang begitu dirindukannya seminggu ini.

“Aku merindukanmu,” kata Kyuhyun pelan mengecup pundak Jihyun yang terbuka. Wanita itu memang menggunakan gaun tidur dengan tali spagetthi dipundaknya. “Kau tidak merindukan suamimu yang tampan ini Nyonya Cho?”

“Kau hanya merindukan Hyun-Ji.”

Kyuhyun menautkan alisnya, membalikan tubuh Jihyun agar menghadapnya. Masih memosisikan lengannya di pinggang Jihyun. “Aku juga merindukanmu.” Bibir tebal itu mengecup bibir Jihyun yang selalu membuatnya tergoda untuk mencicipinya. Melumatnya pelan dan melepaskannya begitu saja.

“Selamat,” kata Jihyun mengecup bibir Kyuhyun. “Aku bangga memiliki suami sepertimu. Sebenarnya dari awal aku sudah memprediksinya, tapi aku hanya diam dan melihat saja.” Jihyun membawa Kyuhyun untuk duduk di kursi santai dibelakangnya, sementara dirinya duduk diatas pangkuan pria itu.

“Aku hanya tidak menyangka saja,” kata Kyuhyun pelan. Dirinya masih tidak percaya dengan apa yang baru saja diterimanya. “Aku sendirian, tidak ada hyung yang menemaniku diatas panggung. Aku tidak tahu harus menyampaikan apa saat itu, karena aku memang tidak berpikiran kalau aku akan mendapatkan posisi pertama. Rasanya terlalu beda, dengan hyung aku bisa menahan semuanya tapi tadi… semuanya meluap begitu saja.”

“Ya, aku melihatnya,” tutur Jihyun mengusap wajah Kyuhyun yang terlihat lelah. “Sejarah baru dalam hidupmu sudah tercatat. Respon album yang baik, lagumu-pun masih berada dalam jajaran top five sampai saat ini. Berterima kasihlah pada penggemarmu, mereka yang membuatmu seperti ini. Jangan pernah melupakan hal itu Cho Kyuhyun.”

“Selalu Ji…. setiap saat aku melihat siapa diriku sekarang, aku selalu berterima kasih pada mereka yang sudah mendukungku sampai saat ini. Juga, perusahaan, hyungdeul, eomma, appa, nuna, kau dan juga Hyun-Ji yang selalu memberikan kekuatan untukku.”

“Hyun-Ji menangis tadi,” beritahu Jihyun.

“Ya dia mengatakannya padaku. Kenapa dia jadi sensitif seperti itu?”

Jihyun hanya menggidikan kedua, kedua tangannya dia di usapkan pada dada bidang Kyuhyun. Menenangkan hati pria itu masih merasa terkejut. “Kau tahu apa yang Hyun-Ji katakan saat melihatmu menangis tadi?”

“Apa?”

“Aku baru pertama kali ini melihat appa menangis dan dia terlihat jelek,” kata Jihyun menirukan suara Hyun-Ji saat mengatakan hal itu padanya tadi.

“Cih anak itu,” dengus Kyuhyun. “Didepanku memuji sampai atas lalu sekarang aku dihempaskan begitu saja? Dia juga jelek saat menangis!”

Jihyun hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya. Detik berikutnya yang dia lakukan adalah… memandangi wajah Kyuhyun sebaik mungkin. Seakan tidak ada hari esok untuk menatapnya lebih lama lagi. Dia merindukan wajah suaminya. Kyuhyun menyandarkan kepalanya pada punggung kursi, membuat kepalanya terdongak dan memperlihatkan lehernya pada Jihyun.

Tubuh Kyuhyun sedikit tersentak saat merasakan sesuatu, dilihatnya Jihyun yang tersenyum polos seusai wanita itu mengecupi lehernya. “Aku merindukanmu.”

“Aku juga sangat merindukanmu,” balas Kyuhyun menciup wajah Jihyun.

“Kau lapar?”

“Ya, aku lapar,” jawab Kyuhyun mengartikan kata lapar dalam bahasanya sendiri. “Sangat,” tegas Kyuhyun mengaitkan kedua kaki Jihyun dipinggangnya dan beranjak berdiri.

Jihyun mengernyitkan keningnya bingung saat menyadari kalau Kyuhyun tidak membawa dirinya keruang makan, tapi kedalam kamar mereka. “Katanya kau lapar,” kata Jihyun sesaat setelah Kyuhyun menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur.

“Aku baru akan memulai makan malam ku.”

“Oh astaga Cho Kyuhyun!” pekiknya saat baru saja menyadari apa yang dimaksud makan malam oleh suaminya itu. “Besok kau masih ada jadwal pagi dan aku tidak mau kau sulit dibangunkan karena—”

Kyuhyun langsung membungkam Jihyun dengan bibirnya yang sialan panas itu. “Kau itu berisik sekali. Tidak ada penolakan, anggap saja kau sedang memberikan hadiah padaku. Dan ingat, sudah dua bulan ini aku tidak menyentuhmu ‘kan? Jadi, diam dan nikmati saja.”

Setelahnya hanya terdengar suara decitan tempat tidur dan desahan yang saling bersahutan dari sepasang suami-istri yang tengah bergumul mesra diatas singgah sana mereka.

ppai-ppai ^^

[ENG SUB] Kyuhyun 1st Win ^^

165 thoughts on “[FICLET] The Family Story #3 : New History

  1. Seneng waktu liat Kyu menang 🙂
    Jihyun cemburu sama anak.a sendiri 😀
    Story nya kurang panjang eon hehe tapi tetep bagus dan daebakkk .!! 🙂

  2. Hyujin lucu sampe ikutan terharu liat kyuhyun menang, tapi kyuhyun abis dibuat tinggi sama anaknya langsung dijatuhin sama anaknya hahaha
    Kyuhyun mah demennya sama makan malam yang berbeda sih hahahahaha

  3. di kira terharu liat appanya ehhhh ternyata nangis gara2 liat appanya nangis:-)
    hyunji emank bner2 the best:-)
    untung kyu kuat mental punya anak kyak hyunji:-)

  4. Ceritany makin seru apalg saat kyuhyun menang dan hyunji menangis trharu bener2 anak yg mngrti keadaan anakny wkwkwkw

  5. meskipun partnya pendek tapi dapet bnget isinya, romantis. aduhh jihyun, hyunji itu kan anakmu kenapa harus cemburu. 🙂 Kkkkk~

Leave a comment